Kompas TV internasional kompas dunia

Jusuf Kalla Beberkan Strategi Cerdik Taliban hingga Dapat Rebut Afghanistan dengan Cepat

Kompas.tv - 16 Agustus 2021, 21:23 WIB
jusuf-kalla-beberkan-strategi-cerdik-taliban-hingga-dapat-rebut-afghanistan-dengan-cepat
Jajaran komandan kelompok Taliban beserta pengawal tampak di ruang kerja presiden Afghanistan. Kelompok Taliban telah sepenuhnya menguasai Kabul, ibukota Afghanistan, hari Minggu, 15 Agustus 2021. (Sumber: AP Photo/Zabi Karimi)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Fadhilah

Baca Juga: Kabur dari Taliban, Presiden Afghanistan Ungkap Alasannya di Facebook

Menurut JK, masyarakat Afghanistan pun sebagian besar mendukung Taliban. Dukungan itu karena rakyat melihat Afghanistan bergantung pada Amerika.

“Tentu kalau tidak ada dukungan dari masyarakat, Taliban tidak bisa merebut Afghanistan begitu cepat. Rakyat juga tahu mereka tergantung pada Amerika,” ucap JK.

Maka, Taliban dapat merebut sejumlah kota di Afghanistan tanpa perlawanan dari tentara pemerintah.

“Begitu Taliban masuk, pemerintah Afghanistan di kota-kota lain di Jalalabad, di Kandahar itu langsung pulang. Begitu juga di Kabul. Mereka masuk sampai Istana tidak ada perlawanan karena mereka tidak mau terjadi pertempuran antara mereka,” kata JK.

Di sisi lain, ada analisis berbeda datang dari pakar politik Asia Selatan Michael Kugelman. Menurut Kugelman, kecerdikan Taliban dipermudah oleh korupsi di dalam pemerintah Afghanistan.

Selama bertahun-tahun, pasukan Taliban telah mengontrol beberapa distrik di seluruh Afghanistan. Mereka juga memiliki persediaan senjata yang direbut dari tentara Afghanistan.

“Mereka memperkaya sumber keuangan di luar perdagangan narkoba membuat kelompok bersenjata itu semakin kaya,” tulis Kugelman, dilansir dari Aljazeera.

Sementara, korupsi merajalela di dalam pemerintahan dan tentara Afghanistan. Sejak 2014, tentara Afghanistan tak mampu melawan Taliban di garis depan.

Baca Juga: JK: Taliban Jamin Tak Akan Usik KBRI di Afghanistan

Hanya pasukan elite Afghanistan yang mampu berperang di garis depan. Sementara, pasukan lainnya kekurangan peralatan dan sering tidak diberi gaji.

“Korupsi berkembang dan mental pasukan anjlok. Pasukan Afghanistan menerima sedikit dukungan dari pemerintah, yang berjuang untuk mengembangkan strategi kontra-pemberontakan Taliban,” jelas Kugelman.

Lebih jauh, keberadaan Amerika di Afghanistan tak akan mampu berbuat banyak. Bahkan Taliban dapat melancarkan perang terbuka, bila Amerika tetap bertahan di Afghanistan.

“Bahkan dengan Amerika di sana beberapa tahun belakangan, Afghanistan menderita banyak korban dengan rekor angka kematian dan serangkaian pembunuhan yang sengaja menyasar warga sipil,” kata Kugelman.



Sumber : Kompas TV/Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x