Kompas TV internasional kompas dunia

Wasit Futsal Afghanistan Kritik Kebijakan Migran Uni Eropa Tidak Fair Play

Kompas.tv - 23 November 2021, 21:28 WIB
wasit-futsal-afghanistan-kritik-kebijakan-migran-uni-eropa-tidak-fair-play
Ibrahim Rasool, mantan wasit futsal Afghanistan berlisensi FIFA, bermain bola di kamp pengungsian Velika Kladusa, Bosnia pada 13 November 2021. Mengkritik kebijakan migrasi Uni Eropa, ia menyebut badan negara-negara Eropa itu tidak fair play dalam memperlakukan migran.(Sumber: Edvin Zulic/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

Rasool menambahkan bahwa polisi Kroasia menyebut para migran “binatang” dan “orang-orang kotor”.

Baca Juga: Pemimpin Muslim Polandia Mulai Bantu Makanan Hangat Para Migran dan Tentara di Perbatasan Belarusia

Polisi Kroasia telah menghadapi banyak tuduhan kekerasan terhadap migran. Pada Oktober lalu, tiga polisi khusus diskors usai tertangkap kamera memukuli migran dengan tongkat.

Sejumlah kalangan menuduh otoritas Kroasia melakukan pelanggaran ini secara sistematis. Namun, Zagreb membantah tuduhan tersebut.

Rasool sendiri mengaku pernah dirampok polisi Kroasia. Pada percobaan keempatnya menyeberang, barang berharganya dirampas polisi yang kemudian menertawainya.

“Mereka mencuri dari pengungsi. Mereka pikir kami ini binatang, bukan manusia,” kata Rasool.

Rasool ingin pergi dari Bosnia karena cuaca musim dingin di sana. Ia pun mengaku tak masalah harus tinggal di mana saja, yang penting bisa melanjutkan profesinya dulu.

Dulu, ia merupakan wasit yang mengantongi lisensi FIFA dan telah memimpin ratusan pertandingan futsal.

Rasool mengaku meninggalkan tempat tinggalnya setelah berselisih dengan asosiasi sepakbola Afghanistan (AFF).

“Saya ingin kembali ke pekerjaan saya. Saya ingin kembali ke kehidupan normal, tak masalah di negara mana pun,” katanya.

Baca Juga: Kedinginan dan Kelaparan, Pengakuan Migran yang Terjebak di Perbatasan Polandia-Belarusia

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x