Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Protes Invasi ke Ukraina, Jurnalis Televisi Rusia Ramai-ramai Mengundurkan Diri

Kompas.tv - 16 Maret 2022, 22:13 WIB
protes-invasi-ke-ukraina-jurnalis-televisi-rusia-ramai-ramai-mengundurkan-diri
Marina Ovsyannikova (kanan), seorang jurnalis Rusia, muncul sembari membentangkan karton menolak perang saat pembawa acara tengah melakukan siaran langsung pemberitaan televisi di Channel 1, jaringan televisi yang berada di bawah kendali pemerintah Rusia, Senin (14/3/2022). Jurnalis Rusia dilaporkan ramai-ramai mengundurkan diri dari media-media pro-Kremlin terkait invasi ke Ukraina. (Sumber: Tangkapan layar Channel 1 via BBC)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Jurnalis televisi Rusia dilaporkan ramai-ramai mengundurkan diri sebagai buntut invasi ke Ukraina. Sebagaimana diwartakan BBC, Rabu (16/3/2022), media yang dikontrol negara atau berhaluan pro-Kremlin diterpa gelombang pengunduran diri beberapa pekan belakangan.

Jurnalis Rusia enggan mengamplifikasi propaganda negara tentang invasi ke Ukraina. Hal ini salah satunya disorot oleh jurnalis Saluran Satu Rusia, Marina Ovsyannikova pada Senin (14/3/2022) lalu.

Ketika siaran langsun berita, Ovsyannikova nyelonong ke belakang presenter dan membawa poster bertuliskan, “TOLAK PERANG. Setop perang. Jangan percaya propaganda ini. Mereka membohongimu di sini.”

Setelah itu, Ovsyannikova dilaporkan ditangkap dan dihukum denda.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih atas aksi Ovsyannikova dan meminta jurnalis yang bekerja di “sistem propaganda Rusia” mengundurkan diri. Ia mengklaim media pro-Kremlin bisa diadili karena “menjustifikasi kejahatan perang”.

Baca Juga: Selain Wartawan Senior, Seorang Jurnalis Perempuan dari Fox News Juga Tewas di Ukraina

Peran media Rusia sendiri amat berpengaruh dalam menjustifikasi invasi Vladimir Putin ke Ukraina. Media-media Rusia tidak menyebut konflik di Ukraina sebagai “perang” atau “invasi”, melainkan “operasi militer khusus” sesuai arahan Kremlin.

Akibatnya, media-media yang terafiliasi Kremlin diblokir di berbagai negara, di antaranya adalah RT, kantor berita TASS, dan Sputnik.

Jurnalis televisi terkenal pun turut menjadi target sanksi, di antaranya adalah presenter Rusia-1, Vladimir Soloyvov dan Pemimpin Redaksi RT Margarita Simonyan.

Beberapa jam setelah Ovsyannikova menggelar aksi protes di tengah siaran langsung, sekaligus mengakhiri kariernya di Saluran Satu Rusia, tiga jurnalis lain juga dilaporkan mengundurkan diri.

Koleganya di media yang sama, Zhanna Agalakova mengundurkan diri sebagai koresponden Eropa. Kanal saingan Saluran Satu Rusia, NTV pun diterpa pengunduran diri Lilia Gildeyeva dan Vadim Glusker.

Baca Juga: Protes Invasi ke Ukraina di Siaran Langsung Televisi, Jurnalis Rusia Ini Dilaporkan Menghilang

Jurnalis-jurnalis RT, media Rusia yang terbit dalam berbagai bahasa dan berbagai platform, juga mengundurkan diri. Pengunduran diri paling mencolok adalah Maria Baronova, mantan pemimpin redaksi RT.

Ketika ditanya BBC alasan pengunduran dirinya, Baronova menyebut Putin telah menghancurkan reputasi dan ekonomi Rusia dengan invasi ke Ukraina.

Selain pengunduran diri, pekerja media Rusia juga memprotes invasi dengan cara lain. Ivan Urgant, pengampu talk show terkenal di Saluran Satu Rusia, mengambil jeda belakangan ini.

Ia pun merespons invasi ke Ukraina melalui media sosialnya. Ia mengunggah latar hitam dengan pesan singkat: “Ketakutan dan kesakitan. Tolak perang.”

Baca Juga: Balas Sanksi Barat, Putin Siap Teken UU Sita 700 Pesawat Sewaan yang Ada di Rusia


 




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x