Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pembunuhan Warga Sipil Ukraina, PBB Duga Rusia Lakukan Kejahatan Perang

Kompas.tv - 4 April 2022, 06:35 WIB
pembunuhan-warga-sipil-ukraina-pbb-duga-rusia-lakukan-kejahatan-perang
Mayat laki-laki, sebagian dengan tangan terikat di belakang terbaring di Bucha, Ukraina, Minggu, 3 April 2022. Wartawan Associated Press di Bucha, barat laut Kyiv, melihat mayat sedikitnya sembilan orang berpakaian sipil, yang tampak dibunuh dari jarak dekat. Setidaknya ada dua orang yang tangannya diikat ke belakang. (Sumber: AP Photo/Vadim Ghirda)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

NEW YORK, KOMPAS.TV - Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB mengungkapkan adanya kemungkinan Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Hal itu berkaitan dengan ditemukan sejumlah jasad warga sipil di Kota Bucha, yang berada di wilayah Kiev, setelah tentara Rusia mundur dari wilayah tersebut.

Penemuan jasad yang diduga sebagai warga sipil Ukraina yang menjadi korban pembunuhan tentara Rusia.

Pada jasad-jasad yang ditemukan tersebut beberapa di antaranya diyakini tewas dengan dieksekusi.

Baca Juga: Rusia Bantah Membantai Warga Sipil Ukraina: Itu Adalah Provokasi Kiev

Kementerian Luar Negeri Ukraina pun menegaskan bahwa Rusia telah membantai warga sipil Bucha.

Sedangkan Rusia membantahnya dan menegaskan bahwa itu adalah aksi provokasi dari Ukraina.

Namun, Kantor HAM PBB menilai adanya kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina dalam kasus ini.

“Apa yang kami ketahui sejauh ini jelas meningkatkan pertanyaan yang serius dan mengganggu mengenai kemungkinan kejahatan perang dan pelanggaran berat terkait hukum kemanusiaan internasional,” bunyi pernyataan mereka.

Menurut badan dunia tersebut, sangat penting jasad tersebut bisa digali dan diidentifikasi.

“Dengan begitu, kerabat mereka bisa diinformasikan, dan penyebab kematian bisa ditetapkan sehingga membantu memastikan keadilan dan siapa yang bertanggung jawab,” katanya.

Baca Juga: Kota Bucha Dipenuhi Mayat, Ukraina Tuding Rusia Lakukan Pembantaian

Sebelumnya, Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk mengungkapkan kebanyakan jasad telah tewas ditembak.

Ia pun menambahkan telah mengubur ratusan jasad di sebuah kuburan massal di kota tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres meminta agar dilakukan investigasi secara independen atas pembantaian di Bucha.

Sejumlah negara Eropa pun mengutuk keras pembunuhan tersebut.



Sumber : BBC



BERITA LAINNYA



Close Ads x