Kompas TV internasional kompas dunia

AS Diguncang Tiga Penembakan Massal Selama Libur Akhir Pekan Paskah

Kompas.tv - 18 April 2022, 08:12 WIB
as-diguncang-tiga-penembakan-massal-selama-libur-akhir-pekan-paskah
Anggota kepolisian tiba di mal Columbiana Center di Columbia, S.C., setelah terjadi penembakan, 16 April 2022. Dalam akhir pekan paskah ini terjadi tiga penembakan massal di Amerika Serikat. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

HAMPTON, KOMPAS.TV — Pihak berwenang di Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki penembakan di sebuah klub malam Minggu pagi yang melukai sedikitnya sembilan orang. Penembakan itu merupakan penembakan massal kedua di negara bagian itu dan yang ketiga di AS selama liburan akhir pekan Paskah.

Dua penembakan terjadi di Carolina Selatan dan satu penembakan terjadi di Pittsburgh, di mana dua anak di bawah umur tewas pada Minggu (17/4/2022). Ketiga penembakan ini juga menyebabkan sedikitnya 31 orang terluka. Tidak ada yang dilaporkan tewas dalam kekerasan di Cara's Lounge di Hampton County, Carolina Selatan.

Sedangkan dalam penembakan di Pittsburgh, dua pemuda laki-laki tewas dan sedikitnya delapan orang terluka ketika tembakan dilepaskan dalam pesta di sebuah properti sewaan jangka pendek. 

"Sebagian besar" dari ratusan orang di pesta itu di bawah umur, kata Kepala Polisi kota Scott Schubert kepada wartawan. Penyelidik yakin ada beberapa orang yang melakukan penembakan. Schubert mengatakan polisi sedang memproses bukti di delapan TKP terpisah yang membentang sejauh beberapa blok di sekitar rumah sewaan.

Baca Juga: 5 Orang Terluka dalam Penembakan Masjid di Kanada, Polisi Buru Pelaku

Penembakan di Carolina Selatan dan Pittsburgh terjadi hanya sehari setelah penembakan terjadi di sebuah mal yang sibuk di ibu kota negara bagian Carolina Selatan, Columbia. Lokasi penembakan di Columbia hanya berjarak sekitar 145 kilometer dari penembakan yang terjadi di Klub Malam, yang sama-sama berada di negara bagian Carolina Selatan. 

Sembilan orang tertembak, dan lima orang mengalami cedera jenis lain ketika mencoba melarikan diri dari tempat kejadian di Columbiana Centre. Para korban berusia antara 15 hingga 73 tahun. Tidak ada yang menghadapi cedera yang mengancam jiwa.

"Kami tidak percaya bahwa penembakan ini terjadi secara acak," kata Kepala Kepolisian Columbia W.H Holbrook. "Kami yakin mereka saling mengenal dan ada sesuatu yang menyebabkan terjadinya tembakan," ujarnya.

Satu-satunya orang yang ditangkap dalam penembakan di mal sejauh ini adalah Jewayne M. Price, 22. Pengacara Price, Todd Rutherford, mengatakan bahwa kliennya menembakkan pistol ke mal, tetapi untuk membela diri.

Rutherford mengatakan Price menghadapi tuduhan membawa pistol secara tidak sah. Menurutnya, Price memiliki senjata secara sah, namun tidak memiliki izin untuk membawa senjata.

Polisi Columbia mengatakan di Twitter bahwa seorang hakim pada hari Minggu setuju untuk membiarkan Price meninggalkan penjara dengan uang jaminan sebesar $25.000. Dia akan menjadi tahanan rumah yang terus dimonitor.

“Penembakan itu tidak diprovokasi olehnya. Dia menelepon polisi, menyerahkan diri, menyerahkan senjata api yang digunakan dalam kasus ini, dan memberikan pernyataan kepada Departemen Kepolisian Columbia,” kata Rutherford. 

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penembakan di Stasiun Kereta New York, Didakwa Pasal Terorisme

Polisi mengatakan hakim akan mengizinkan Price melakukan perjalanan dari rumah ke tempat kerja selama jam-jam tertentu setiap hari. Namun Price dilarang menghubungi para korban dan siapapun yang terlibat dalam penembakan tersebut.

Penduduk Carolina Selatan yang berusia 21 tahun atau lebih bisa mendapatkan izin senjata, yang mulai tahun lalu memungkinkan mereka untuk membawa senjata secara terbuka atau tersembunyi. Mereka harus menjalani delapan jam pelatihan senjata dan lulus pemeriksaan latar belakang yang mencakup sidik jari.

Baca Juga: Dua Tukang Ojek Jadi Korban Penembakan KKB Papua, Satu Korban Meninggal Dunia

Tiga penembakan massal yang terjadi pada akhir pekan Paskah merupakan tambahan dari kekerasan senjata lainnya yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah kereta bawah tanah New York dan melukai 10 orang. Seorang tersangka ditangkap keesokan harinya. 

Awal bulan ini, enam orang tewas dan 12 lainnya luka-luka di Sacramento, California, dalam baku tembak antara geng-geng yang bersaing saat bar-bar ditutup di daerah pusat kota yang sibuk, hanya beberapa blok dari negara bagian Capitol.

Satu minggu yang lalu, terjadi penembakan di dalam klub malam yang ramai di Cedar Rapids, Iowa. Penembakan ini menyebabkan seorang pria dan seorang wanita tewas dan 10 orang terluka. Dan bulan lalu, 10 orang tertembak di pesta liburan musim semi di Dallas dan beberapa lainnya terluka saat mencoba melarikan diri dari tembakan.
 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x