Kompas TV internasional kompas dunia

Zimbabwe Mulai Gunakan Koin Emas sebagai Alat Pembayaran yang Sah

Kompas.tv - 25 Juli 2022, 22:16 WIB
zimbabwe-mulai-gunakan-koin-emas-sebagai-alat-pembayaran-yang-sah
Zimbabwe, Senin (25/7/2022), meluncurkan koin emas sebagai alat pembayaran yang sah, dan dapat digunakan untuk pembelian di toko-toko. Namun tergantung pada apakah toko memiliki cukup uang kembalian. (Sumber: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

HARARE, KOMPAS.TV — Zimbabwe, Senin (25/7/2022), meluncurkan koin emas sebagai alat pembayaran yang sah seperti dilaporkan Associated Press.

Koin emas itu dijual ke publik oleh Bank Sentral Zimbabwe dalam upaya menjinakkan inflasi yang semakin mengikis nilai mata uang negara yang tidak stabil.

Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya itu diumumkan pada Senin oleh bank sentral negara itu, Reserve Bank of Zimbabwe, untuk meningkatkan kepercayaan pada mata uang lokal.

Kepercayaan pada mata uang Zimbabwe rendah setelah warga melihat tabungan mereka terhapus oleh hiperinflasi pada 2008 yang mencapai 5 miliar persen, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).

Dengan ingatan yang kuat tentang inflasi yang membawa bencana itu, banyak warga Zimbabwe saat ini lebih memilih berebut di pasar ilegal untuk mendapatkan dolar Amerika Serikat yang langka, untuk disimpan di rumah sebagai tabungan atau untuk transaksi harian.

Kepercayaan pada mata uang Zimbabwe sudah sangat rendah sehingga banyak pengecer tidak menerimanya.


Baca Juga: Aktivis Oposisi Zimbabwe Ditemukan Tewas Termutilasi, Diduga Pembunuhan Bermotif Politis

Zimbabwe, Senin (25/7/2022), meluncurkan koin emas sebagai alat pembayaran yang sah, dan dapat digunakan untuk pembelian di toko-toko. Namun tergantung pada apakah toko memiliki cukup uang kembalian. (Sumber: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi))

Bank sentral mencairkan 2.000 koin emas ke bank komersial pada Senin.

"Koin pertama dicetak di luar negeri tetapi pada akhirnya akan diproduksi secara lokal," kata Gubernur Bank Sentral Zimbabwe John Mangudya.

Koin tersebut dapat digunakan untuk pembelian di toko-toko, namun tergantung pada apakah toko memiliki cukup uang kembalian, katanya.

"Pemerintah berusaha memoderasi permintaan dolar AS yang sangat tinggi karena permintaan yang tinggi ini tidak diimbangi dengan pasokan," kata ekonom Zimbabwe, Prosper Chitambara.

"Harapannya adalah ... juga akan ada moderasi dalam hal depresiasi mata uang lokal, yang seharusnya memiliki semacam efek stabilisasi dalam hal harga barang," kata Chitambara.

Setiap individu atau perusahaan dapat membeli koin dari gerai resmi seperti bank, menurut pengumuman bank sentral negara tersebut.

Warga dapat membeli koin emas dari agen resmi seperti bank dengan menggunakan mata uang lokal atau mata uang asing. Pembeli dapat memilih untuk menyimpan koin di bank atau membawanya pulang.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Merosot, Tertekan Dolar AS yang Menguat

Zimbabwe, Senin (25/7/2022), meluncurkan koin emas sebagai alat pembayaran yang sah, dan dapat digunakan untuk pembelian di toko-toko. Namun tergantung pada apakah toko memiliki cukup uang kembalian. (Sumber: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi)

Warga negara asing hanya dapat membeli koin dalam mata uang asing, kata bank sentral.

Disebut Mosi-oa-Tunya, yang dalam bahasa Tonga lokal mengacu pada Air Terjun Victoria, koin emas Zimbanwe "akan memiliki status aset likuid, yaitu dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai, dapat diperdagangkan secara lokal dan internasional, dan juga dapat digunakan untuk tujuan transaksional," kata bank sentral.

Orang yang memegang koin hanya dapat menukarnya dengan uang tunai setelah 180 hari sejak tanggal pembelian, kata bank.

Koin emas yang memiliki berat satu troy ons dengan kemurnian 22 karat itu juga dapat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dan fasilitas kredit, kata bank sentral.

Harga koin akan ditentukan oleh harga pasar internasional untuk satu ons emas, ditambah 5 persen untuk biaya produksi koin.

Pada saat peluncuran pada Senin, harga koin Mosi oa Tunya adalah USD1.824 atau sekitar Rp27,3 juta.



Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x