Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Pengakuan Diplomat Rusia, Barat Telah Gemborkan Anti-Rusia Sebelum Serangan ke Ukraina

Kompas.tv - 3 September 2022, 08:58 WIB
pengakuan-diplomat-rusia-barat-telah-gemborkan-anti-rusia-sebelum-serangan-ke-ukraina
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov mengakui bahwa Barat telah menggemborkan anti-Rusia sejak sebelum serangan ke Ukraina. (Sumber: TASS)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

MOSKOW, KOMPAS.TV - Diplomat Rusia, Sergey Ryabkov mengakui Barat telah gemborkan gerakan anti-Rusia bahkan semenjak sebelum serangan ke Ukraina dimulai.

Ryabkov yang juga Wakil Menteri Luar Negeri Rusia itu menegaskan usaha Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk menjelekkan Rusia telah lama terjadi.

Hal itu diungkapkan Ryabkov dalam siaran TV Rusia, Rossiya-24, Jumat (2/9/2022).

“Menjelekkan Rusia sudah dimulai di AS lama sebelum operasi militer khusus (di Ukraina),” katanya dikutip dari TASS.

Baca Juga: Pengawas Nuklir PBB Turun Tangan Periksa PLTN Zaporizhzhia, Hasilnya Bikin Khawatir

“Pada tahun-tahun terbaru, dekade pertama di abad ke-21, dan pada dua atau tiga tahun terakhir, kita bisa melihat elite politik AS telah mengadopsi narasi anti-Rusia, dengan kata lain ketika diterjemahkan ke bahasa Rusia, sebuah dongeng yang tak ada hubungannya dengan kenyataan,” tambah Ryabkov.

Menurut Ryabkov, narasi AS semacam itu berfungsi sebagai layer untuk menutupi kegagalan mereka sendiri.


Selain itu, juga untuk menutupi pertengkaran dan masalah politik internal AS, yang berlipat ganda di masyarakat AS.

Ryabkov juga menegaskan bahwa usaha untuk menyalahkan Rusia atas masalah ekonomi dan pasar makanan di negara Barat sangat konyol.

Rusia saat ini memang tengah menjadi pihak antagonis bagi AS dan sekutunya setelah melakukan serangan ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu.

Baca Juga: Mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Pulang Usai Kabur, Ditentang Kembali ke Politik

Barat pun memberikan sejumlah sanksi kepada Rusia atas serangan-serangan tersebut.

Namun, Rusia pun bergerak dan menutup pasokan gasnya kepada negara-negara Eropa.

Hal itu jelas membuat kondisi Eropa menjadi mengkhawatirkan mengingat saat ini mulai memasuki musim dingin.

Sekitar 40 persen pasokan gas Uni Eropa (UE) memang bergantung terhadap pasokan gas dari Rusia.



Sumber : TASS



BERITA LAINNYA



Close Ads x