Kompas TV internasional kompas dunia

Makin Gawat, Korea Utara dan Selatan Saling Beri Tembakan Peringatan di Perbatasan Laut

Kompas.tv - 24 Oktober 2022, 10:38 WIB
makin-gawat-korea-utara-dan-selatan-saling-beri-tembakan-peringatan-di-perbatasan-laut
Makin gawat, Korea Utara dan Korea Selatan bertukar tembakan peringatan di sepanjang perbatasan laut barat yang disengketakan pada hari Senin, (24/10/2022) kata militer masing-masing negara (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Pada tahun 2018, kedua Korea membongkar pengeras suara besar yang digunakan untuk menyebarkan propaganda gaya Perang Dingin melintasi perbatasan mereka yang tegang sebagai bagian dari langkah rekonsiliasi mereka pada awal diplomasi nuklir yang sekarang tidak aktif antara Pyongyang dan Washington.

Baca Juga: Dipeluk Kim Jong-Un, Prajurit Korea Utara Malah Terlihat Ketakutan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Polisi Korea Utara tingkatkan keamanan untuk melindungi Kim Jong-un. (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jika Korea Selatan memulai kembali siaran propagandanya, itu dapat memicu respons keras Korea Utara karena sebelumnya sangat sensitif terhadap siaran kritik Korea Selatan terhadap situasi hak asasi manusia, berita dunia, dan lagu-lagu K-pop.

Sebagian besar dari 26 juta penduduk Korea Utara tidak memiliki akses resmi ke program TV dan radio asing.

“Politik Pyongyang yang menyalahkan ancaman eksternal dan memproyeksikan kepercayaan pada kemampuan militer dapat memotivasi pengambilan risiko yang lebih besar,” kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

"Penyelidikan Korea Utara terhadap pertahanan perimeter Korea Selatan dapat menyebabkan baku tembak serius dan eskalasi yang tidak diinginkan."

Sejak 25 September, Korea Utara menembakkan 15 rudal dan ratusan peluru artileri ke arah laut.

Peluncuran rudal sebagian besar dirancang untuk memprotes pelatihan AS-Korea Selatan di dekat Semenanjung Korea yang melibatkan kapal induk AS untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Korea Utara mengatakan latihan penembakan artileri dilakukan sebagai tindakan balasan terhadap latihan artileri serupa Korea Selatan di daerah perbatasan.

Baca Juga: Rencana Pembunuhan Kim Jong-Un Ternyata Sempat Disiapkan Korea Selatan, Bakal Diemban Pasukan Khusus

Prajurit Korea Utara ketakutan saat dirinya dipeluk oleh Kim Jong-un. (Sumber: KCNA Via Daily Mail)

Seoul dan Washington secara rutin melakukan latihan militer untuk menjaga kesiapan mereka terhadap potensi agresi Korea Utara.

Sekutu mengatakan latihan mereka bersifat defensif, tetapi Korea Utara memandangnya sebagai latihan invasi.

Latihan lapangan tahunan Korea Selatan akan berakhir Jumat ini yang melibatkan jumlah pasukan AS yang tidak ditentukan.

Minggu depan, Korea Selatan dan Amerika Serikat akan mengadakan latihan angkatan udara bersama yang melibatkan sekitar 240 pesawat tempur, termasuk pesawat tempur F-35 yang dioperasikan oleh kedua negara.

Militer Korea Selatan mengatakan latihan tersebut bertujuan memeriksa kemampuan operasi gabungan kedua negara dan meningkatkan kesiapan tempur.

Beberapa ahli mengatakan uji coba rudal Korea Utara baru-baru ini menunjukkan pemimpinnya Kim Jong Un tidak punya niat melanjutkan diplomasi nuklir yang terhenti dengan Washington dalam waktu dekat karena ia ingin fokus memodernisasi persenjataan nuklirnya untuk meningkatkan pengaruhnya dalam negosiasi masa depan dengan Amerika Serikat.



Sumber : Kompas TV/Straits Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x