Kompas TV internasional kompas dunia

Runyam, Jepang Pertimbangkan Beli Rudal Jelajah Tomahawk AS untuk Lawan Korea Utara

Kompas.tv - 28 Oktober 2022, 14:42 WIB
runyam-jepang-pertimbangkan-beli-rudal-jelajah-tomahawk-as-untuk-lawan-korea-utara
Jepang, Jumat (28/10/2022), dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membeli rudal jelajah Tomahawk Amerika Serikat untuk menumpulkan rudal Korea Utara. (Sumber: US Navy)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

Ino menambahkan, kedua rudal jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.

Menurut Ino, dikutip dari CNN, rudal pertama diperkirakan terbang sejauh 350 km, dengan maksimal ketinggian sekitar 100 km.

Rudal kedua juga meluncur dengan jarak yang tak jauh berbeda.


Baca Juga: Korut Tembak Rudal Lintasi Jepang, AS Kirim Kapal Induk Bertenaga Nuklir ke Semenanjung Korea

Jepang, Jumat (28/10/2022), dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membeli rudal jelajah Tomahawk Amerika Serikat untuk mendapatkan kemampuan menumpulkan rudal Korea Utara. (Sumber: Guardian)

Korea Utara, Jumat (28/10/2022), kembali menembakkan rudal balistik ke laut, kata pejabat pemerintah Korea Selatan.

Peluncuran rudal tersebut dilakukan ketika saingannya, Korea Selatan, sedang menyelesaikan latihan militer tahunan yang dianggap Korea Utara sebagai latihan invasi.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan seperti dilaporkan Associated Press, Jumat, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa rudal balistik itu terbang menuju perairan timur Korea Utara tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut termasuk seberapa jauh senjata itu terbang.

Peluncuran itu, yang terbaru dari serangkaian uji coba senjata oleh Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir, dilakukan pada hari terakhir latihan lapangan tahunan "Hoguk" selama 12 hari di Korea Selatan.

Latihan kesiapan tempur lapangan itu melibatkan sejumlah tentara AS yang dirahasiakan jumlahnya.

Angkatan udara Korea Selatan dan AS berencana melakukan latihan tempur skala besar minggu depan.

Korea Utara melihat latihan rutin seperti itu sebagai latihan untuk melancarkan serangan ke wilayahnya, meskipun sekutu mengatakan latihan mereka bersifat defensif.



Sumber : Kompas TV/Antara/CNN/Kyodo



BERITA LAINNYA



Close Ads x