Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Ukraina Klaim Temukan Bukti Pertama Rusia Siksa Anak-Anak, Sebut Ada Ruang Penyiksaan

Kompas.tv - 18 Desember 2022, 09:06 WIB
ukraina-klaim-temukan-bukti-pertama-rusia-siksa-anak-anak-sebut-ada-ruang-penyiksaan
Ruangan yang diklaim sebagai ruang penyiksaan anak-anak Ukraina. Ukraina mengeklaim telah menemukan bukti pertama yang menunjukkan Rusia melakukan penyiksaan terhadap anak-anak. (Sumber: Twitter@nexta_tv)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

KHERSON, KOMPAS.TV - Ukraina mengeklaim telah menemukan bukti pertama yang menunjukkan Rusia melakukan penyiksaan terhadap anak-anak.

Hal itu terungkap setelah ditemukan adanya ruang yang diduga dijadikan ruang untuk menyiksa dan memenjarakan anak-anak di Kota Kherson, Ukraina.

Wilayah tersebut diduduki oleh Rusia selama berbulan-bulan sebelum kemudian direbut kembali oleh militer Ukraina pada awal November.

Pada Rabu (14/12/2022), Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) untuk Parlemen Ukraina Dmytro Lubinets mengatakan, pihaknya untuk pertama kalinya telah merekam bukti yang menunjukkan tentara Rusia menyiksa anak-anak.

Baca Juga: Senjata Kiriman AS Disebut Berperan Besar dalam Keberhasilan Ukraina Memukul Mundur Tentara Rusia

“Kami melihat titik terendah di Kherson. Di salah satu ruang penyiksaan, kami menemukan sel terpisah tempat anak-anak ditahan,” ujar Lubinets, dikutip dari Express.

Pasukan Rusia di Kherson diduga menjuluki ruangan itu sebagai "sel anak-anak", dan keberadaan kamar itu diketahui oleh penduduk setempat yang sempat berada di bawah pendudukan.

“Saya berpikir yang terendah tak bakal ada lagi setelah Bucha, Irpin, tetapi kami mencapai titik terendah di Kherson,” kata Lubinets.

Dia mengungkapkan, berdasarkan kesaksian warga setempat, anak-anak diberikan sedikit air dan hampir tanpa makanan.

Tentara Rusia, kata Lubinets, melakukan kekerasan psikologis dengan mengatakan kepada anak-anak bahwa mereka telah ditinggalkan orang tua mereka, dan tak akan bisa melihat rumah mereka lagi.

Ia mengatakan, seorang anak 14 tahun ditangkap dan ditahan di sel karena mengambil foto peralatan Rusia yang rusak.

Pada Agustus lalu, seorang anak 16 tahun yang diwawancarai oleh media daring Ukraina Kyiv Independent mengatakan, ia ditangkap tentara Rusia di Melitopol dan dipaksa membersihkan darah di "ruang penyiksaan."

Baca Juga: Ukraina Hancurkan Markas Tentara Bayaran Rusia Wagner, Moskow Disebut Alami Kerugian Signifikan

Dr James Gordon, pendiri Pusat Pengobatan Tubuh dan Jiwa, mengungkapkan saat ini diperkirakan 60 persen anak-anak Ukraina harus meninggalkan rumah mereka karena pendudukan Rusia.

“Anak-anak di Ukraina dan semua anak Ukraina yang ditinggalkan, mengalami beberapa level kesulitan,” ujarnya.

Ia juga memperkirakan sekitar 443 anak telah terbunuh dalam perang, dan lebih dari 885 lainnya terluka.

Tetapi jumlah pastinya dipastikan lebih tinggi, karena itu tak termasuk area Ukraina yang saat ini masih diduduki Rusia.


 



Sumber : Express



BERITA LAINNYA



Close Ads x