Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Presiden China Xi Jinping Ingin Pembicaraan Damai Terjadi di Ukraina, Minta Semua Pihak Menahan Diri

Kompas.tv - 22 Desember 2022, 12:52 WIB
presiden-china-xi-jinping-ingin-pembicaraan-damai-terjadi-di-ukraina-minta-semua-pihak-menahan-diri
Presiden China Xi Jinping (kanan) dengan eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev bertemu di China, Rabu (21/12/2022). (Sumber: Xinhua/Liu Weibing)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping membicarakan mengenai konflik Ukraina dengan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Ia ingin agar pembicaraan damai bisa terjadi di Ukraina.

Xi bertemu dengan Medvedev, yang saat ini Ketua Partai Rusia Bersatu, di Beijing, Rabu (21/12/2022).

Pada pertemuan tersebut keduanya membicarakan mengenai konflik yang terjadi di Ukraina.

Baca Juga: Bertemu Zelenskyy, Biden dapat Medali dan Ungkap Dukungannya: Rakyat Amerika Berdiri Bersama Ukraina

Xi mengungkapkan posisi China terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.

Seperti diungkapkan Xinhua, Xi menegaskan posisi dan kebijakan China atas berdasarkan manfaat dari masalah yang bersangkutan.


 

Selain itu juga menjunjung tinggi objektivitas dan keadilan, serta secara aktif mempromosikan pembicaraan damai.

Ia pun berharap pihak-pihak terkait tetap rasional dan menahan diri.

Selain itu juga melakukan dialog komprehensif, dan mengatasi masalah keamanan bersama melalui jalur politik.

Pada pertemuan itu, Medvedev menyerahkan sebuah surat dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Xi.

Baca Juga: Bertemu Zelenskyy, Biden dapat Medali dan Ungkap Dukungannya: Rakyat Amerika Berdiri Bersama Ukraina

Surat tersebut menyampaikan salam ramah Putin dan harapan terbaik untuk Xi.

Medvedev menyampaikan ucapan selamat yang hangat atas terpilihnya kembali Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis China (CPC), dan hasil Kongres Nasional CPC ke-20.

Medvedev juga mengatakan kerja sama antara Partai Rusia Bersatu dan CPC merupakan bagian penting dari hubungan China dan Rusia.

Ia menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, hubungan kedua pihak untuk mempertahankan perkembangan tingkat tinggi, serta melakukan pertukaran dan kerja sama yang luas.



Sumber : Xinhua



BERITA LAINNYA



Close Ads x