Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik usai AS dan Korea Selatan Gelar Latihan Militer

Kompas.tv - 23 Desember 2022, 21:15 WIB
korea-utara-tembakkan-dua-rudal-balistik-usai-as-dan-korea-selatan-gelar-latihan-militer
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan timurnya hari Jumat (23/12/2022), menjadi unjuk pamer senjata terbaru, hanya beberapa hari setelah pesawat tempur AS dan Korea Selatan melakukan latihan bersama yang dipandang Korea Utara sebagai latihan invasi. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

SEOUL, KOMPAS.TV — Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan di bagian timur wilayahnya pada Jumat (23/12/2022).

Peluncuran rudal itu menjadi unjuk pamer senjata terbaru Korea Utara, hanya beberapa hari setelah pesawat tempur AS dan Korea Selatan melakukan latihan bersama yang dipandang Pyongyang sebagai latihan invasi.

Seperti dilaporkan Associated Press, Jumat, Korea Utara melakukan uji coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini.

Beberapa ahli memandangnya sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan persenjataannya dan menekan saingannya untuk membuat konsesi seperti keringanan sanksi dalam negosiasi di masa depan.

Baru-baru ini, Korea Utara juga mengeklaim telah melakukan uji coba satelit mata-mata pertamanya dan rudal balistik antarbenua yang lebih gesit dan mampu mencapai daratan AS.

Militer Korea Selatan mendeteksi dua peluncuran rudal dari wilayah ibu kota Korea Utara sekitar pukul 16:32 waktu setempat pada Jumat.

Sementara Jepang mengatakan pihaknya juga mengonfirmasi setidaknya satu peluncuran rudal oleh Korea Utara. Belum jelas jenis rudal apa yang ditembakkan Korea Utara.

Militer Korea Selatan mengatakan rudal tersebut masing-masing menempuh jarak sekitar 250 kilometer dan 350 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.

Wakil Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino mengatakan satu rudal yang terdeteksi Jepang terbang sejauh 300 kilometer dengan ketinggian maksimal 50 kilometer.

Toshiro mengatakan rudal itu mungkin menunjukkan lintasan yang "tidak teratur", kemungkinan merujuk pada rudal berkemampuan nuklir Korea Utara, KN-23, yang sangat mampu bermanuver dan dimodelkan pada rudal Iskander Rusia.


Baca Juga: Adik Kim Jong-un Ngamuk Satelit Mata-Mata Korea Utara Dihina, Sebut Kritik sebagai Gonggongan Anjing

Peta jangkauan peluru kendali atau rudal Korea Utara, yang kebanyakan mampu membawa hulu ledak nuklir. Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan di bagian timur wilayahnya pada Jumat (23/12/2022). (Sumber: AP Photo)

Militer Korea Selatan menyebut peluncuran itu sebagai "provokasi besar" yang merusak perdamaian internasional.

Korea Selatan disebut akan mempertahankan kesiapan yang kuat dan memantau secara dekat langkah-langkah Korea Utara, dalam koordinasi dengan Amerika Serikat.

Sementara Ino menuduh Korea Utara secara signifikan meningkatkan ketegangan dengan melakukan uji coba senjata berulang kali.

Peluncuran itu bisa menjadi tanggapan terhadap latihan militer udara AS-Korea Selatan di dekat Semenanjung Korea pada Selasa (20/12/2022).

Pasalnya, Korea Utara mengatakan aktivitas pengujiannya beberapa bulan terakhir dimaksudkan sebagai peringatan atas latihan gabungan para pesaingnya sebelumnya.

Washington dan Seoul mengatakan latihan mereka bersifat defensif, tetapi Korea Utara menyebut mereka latihan untuk melakukan invasi.

Latihan AS-Korea Selatan terbaru melibatkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir, B-52, dan jet tempur siluman F-22 dari Amerika Serikat dan pesawat tempur canggih lainnya dari Korea Selatan.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan bilateral untuk meningkatkan komitmen AS mempertahankan sekutu Asianya dengan semua kemampuan militer yang tersedia, termasuk nuklir, menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Jet-jet F-22 itu seharusnya tinggal di Korea Selatan untuk latihan bersama minggu ini dengan angkatan udara Korea Selatan.

Tetapi pesawat-pesawat itu akhirnya kembali ke pangkalan mereka di Jepang karena kondisi cuaca, kata pejabat pertahanan Korea Selatan.

Latihan udara dilakukan setelah Korea Utara mengatakan pihaknya menggunakan rudal tua untuk menguji kamera dan sistem lainnya pada Minggu (18/12/2022) dalam pengembangan satelit pengintaian militer pertamanya.

Media Pyongyang juga menerbitkan foto-foto beresolusi rendah yang menampilkan kota-kota Korea Selatan dilihat dari luar angkasa.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Uji Coba Dua Rudal Balistik, Semenanjung Korea Kembali Panas

Rudal Korea Utara. Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan di bagian timur wilayahnya pada Jumat (23/12/2022). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Beberapa ahli sipil di Korea Selatan mengatakan foto-foto itu terlalu kasar untuk tujuan pengawasan dan peluncuran itu berkemungkinan untuk menutupi uji coba teknologi rudal Korea Utara.

Militer Korea Selatan berkeras Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak menengah.

Penilaian semacam itu membuat marah Korea Utara, dengan saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong yang berpengaruh, mengeluarkan penghinaan kasar terhadap pakar Korea Selatan yang tidak dikenal.

Kim Yo Jong mengatakan tidak ada alasan untuk menggunakan kamera beresolusi tinggi yang mahal untuk tes sekali jepret.

Dia juga mencemooh penilaian Korea Selatan sebelumnya bahwa Korea Utara masih punya rintangan teknologi yang harus diatasi untuk menciptakan rudal balistik antarbenua (ICBM) fungsional yang dapat meluncurkan serangan nuklir ke wilayah AS termasuk kemampuan melindungi hulu ledaknya dari kondisi keras saat masuk kembali ke atmosfer.

Untuk membuktikan kemampuan ICBM Korea Utara, Kim Yo Jong menyarankan agar Korea Utara mungkin melakukan peluncuran ICBM lintasan standar.

Semua peluncuran ICBM Korea Utara sebelumnya dilakukan pada sudut yang curam untuk menghindari negara-negara tetangga.

Peluncuran ICBM sudut normal dapat mengobarkan permusuhan regional secara tajam dan memicu respons kuat dari AS karena senjata tersebut akan terbang menuju Samudra Pasifik.

Satelit mata-mata dan ICBM berbahan bakar padat adalah di antara sistem senjata berteknologi tinggi yang dijanjikan Kim Jong Un akan diperkenalkan untuk mengatasi apa yang disebutnya permusuhan AS.

Sistem senjata lain yang ingin dia dapatkan termasuk rudal dengan banyak hulu ledak, rudal nuklir yang diluncurkan dari bawah air, kapal selam bertenaga nuklir, dan rudal hipersonik.

Pekan lalu, Korea Utara menguji "motor berbahan bakar padat daya dorong tinggi" yang menurut para ahli, akan digunakan untuk rudal berbahan bakar padat, yang lebih gesit dan lebih sulit dideteksi sebelum diluncurkan, daripada senjata berbahan bakar cair.




Sumber : Kompas TV/Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x