Macron Sarankan Dialog dengan Rusia untuk Akhiri Perang, Zelenskyy: Buang-Buang Waktu

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron "buang-buang waktu" karena mempertimbangkan negosiasi dengan Rusia. Zelenskyy menyebut sikap pemerintahan Vladimir Putin atas invasi ke Ukraina sudah tidak bisa diubah.

Sebelumnya, Macron menyebut Rusia harus "dikalahkan tetapi tidak dihancurkan." Ia pun menyatakan perang Rusia-Ukraina masih bisa diselesaikan via negosiasi.

Baca Juga: Zelenskyy Ungkap Pasukan Rusia Kalah di Vuhledar, Sebut Ukraina Berikan Kerugian yang Nyata

Macron dan Zelenskyy sendiri diketahui bertelepon pada Minggu (19/2/2023). Kedua pemimpin disebut berbicara mengenai strategi perang jelang peringatan setahun invasi Rusia pada 24 Februari mendatang.

"Itu (negosiasi dengan Rusia) akan menjadi dialog tak berguna. Sebenarnya, Macron hanya buang-buang waktu," kata Zelenskyy kepada harian Corriere della Sera via The Guardian, Minggu.

"Saya telah mencapai kesimpulan bahwa kami tidak bisa mengubah sikap Rusia," lanjutnya.

Di lain sisi, Zelenskyy juga menyatakan pihaknya sudah tak percaya dengan kans perubahan Rusia dari dalam negeri. Ia juga menyebut peluang timbulnya solusi demokratis dari kalangan masyarakat sipil Rusia amat kecil.

Zelenskyy telah berikrar akan merebut kembali semua wilayah yang diduduki Rusia. Dia mengaku pihaknya hendak merebut kembali Donetsk, Luhansk, dan Krimea yang diduduki Rusia sejak 2014.

Pada awal invasi, sikap Macron ramai dikritik karena dianggap tidak tegas menyikapi perang Rusia-Ukraina. Namun, menurut Zelenskyy, sikap lebih tegas yang ditunjukkan Macron belakangan ini menunjukkan perubahan signifikan.

Baca Juga: PM Inggris Raya Ingin NATO Jamin Keamanan Ukraina, Lipatgandakan Bantuan Senjata