Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Meningkatkan Pertahanan Menanti Serangan Balik Ukraina

Kompas.tv - 28 April 2023, 10:24 WIB
rusia-meningkatkan-pertahanan-menanti-serangan-balik-ukraina
Pasukan khusus Ukraina sedang jeda latihan di Donetsk. Rusia meningkatkan pertahanannya di wilayah Ukraina yang diduduki menjelang serangan balik yang dipersiapkan Ukraina, dengan mempertaruhkan posisinya di 800 km garis pertahanan tiga lapis dan pasukan yang memadai. (Sumber: New York Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Vassily Kashin, di Universitas HSE Moskow, mengatakan Ukraina bisa memilih wilayah Bakhmut di mana pertempuran berlangsung selama 10 bulan untuk serangannya, tetapi mengakui "data yang kami miliki sangat terbatas."

Kashin mengatakan keseimbangan kekuatan di depan berubah menjadi keuntungan Rusia, "Ukraina bisa mencoba mengubahnya dengan serangan putus asa terakhir," katanya.

Hari Senin, bos kelompok paramiliter Wagner, Yevgeny Prigozhin, mengatakan serangan balik bisa terjadi pada hari kelompoknya mengambil alih Bakhmut, yang katanya bisa terjadi sekitar tanggal 9 Mei, peringatan kemenangan Rusia atas Nazi Jerman pada tahun 1945.

Keunggulan jumlah pasukan tetap menjadi keuntungan utama bagi Rusia, yang semakin diperkuat oleh upaya perekrutan baru-baru ini, kata para ahli.

"Meskipun pasukan Rusia mungkin sudah lelah karena upaya mereka, namun mereka masih punya cukup cadangan personel untuk membantu menyerap guncangan," kata Philippe Gros dan Vincent Tourret, dari Foundation de Recherche Strategique (FRS) Prancis.

"Mereka menerapkan cukup tindakan anti-mobilitas untuk mempersulit gerak maju Ukraina secara signifikan," kata mereka.

Meskipun kurang terlatih, jumlah reservis yang besar seharusnya cukup untuk mempertahankan garis Rusia, "Tidak ada serangan balik Ukraina, bahkan yang paling sukses sekalipun, yang akan mengakhiri perang," kata Kashin.

Baca Juga: Kiriman Tank dan Senjata ke Ukraina Diyakini Tak akan Langsung Berdampak pada Perang Lawan Rusia

Rusia mengancam akan meningkatkan serangan di Ukraina setelah pemerintah Inggris mengumumkan akan memberikan jenis amunisi yang dipalsukan Moskow sebagai komponen nuklir ke Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Ukraina lebih bersenjata daripada setahun yang lalu, tetapi tugasnya menjadi lebih sulit karena beberapa senjata yang dijanjikan oleh sekutu Baratnya belum sampai di garis depan, kata para ahli, menambahkan senjata tersebut kebanyakan akan digunakan untuk menggantikan peralatan yang hancur dalam 14 bulan perang.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg hari Kamis mengatakan pengiriman peralatan militer mewakili "lebih dari 98 persen dari kendaraan tempur yang dijanjikan untuk Ukraina".

Namun para analis mengatakan pengiriman NATO tidak cukup cepat untuk memberikan Ukraina kesempatan kuat merebut kembali wilayah yang hilang.

Para ahli juga memperingatkan, Ukraina punya beberapa prioritas lain selain serangan balik, termasuk menjamin keamanan kota Kiev dan Kharkiv, serta sumbu logistik antara kedua kota.

Ukraina juga harus melindungi perbatasannya dengan Belarus, memastikan jalur pasokan di dekat perbatasan dengan Rumania dan Polandia, membela Odesa di selatan, dan mencegah serangan terhadap instalasi pembangkit listrik nuklir.

Setiap kemajuan Ukraina hanya akan masuk akal jika pasukan Kiev dapat mempertahankan wilayah yang direbut, yang membawa tantangan logistik baru.

“Semakin jauh mereka merebut kembali wilayah, semakin panjang rantai pasokannya,” ujar Galer, dari Janes.

Para ahli mengatakan Presiden Volodymyr Zelensky tahu dirinya tidak bisa mengalami kekalahan militer jika ia ingin menjaga hubungan baik dengan sekutu baratnya di saat komitmen mereka terhadap Ukraina semakin dipertanyakan, terutama di Amerika Serikat.

“Ia tidak punya ruang untuk melakukan kesalahan,” kata Razoux.




Sumber : Straits Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x