Kompas TV internasional kompas dunia

Biden akan Tunjuk Marsekal AU sebagai Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat

Kompas.tv - 6 Mei 2023, 06:00 WIB
biden-akan-tunjuk-marsekal-au-sebagai-kepala-staf-gabungan-militer-amerika-serikat
Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan menunjuk seorang pilot tempur Angkatan Udara sebagai Kepala Staf Gabungan Militer AS, Marsekal CQ Brown, Jr. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan menunjuk seorang pilot tempur Angkatan Udara sebagai Kepala Staf Gabungan Militer AS, Marsekal CQ Brown, Jr.

Jika mendapat persetujuan Senat, Marsekal CQ Brown Jr. akan menggantikan Ketua Kepala Staf Gabungan saat ini, Jenderal Mark Milley, yang masa jabatannya akan berakhir pada Oktober.

Brown lama dianggap sebagai calon terdepan untuk posisi itu, dan Biden kemungkinan akan segera mengumumkan nominasinya, menurut dua pejabat AS yang familiar dengan keputusan tersebut seperti laporan Associated Press, Sabtu (6/5/2023).

Meskipun Brown bukan Kasgab pertama yang berkulit hitam, almarhum Jenderal Colin Powell adalah yang pertama, ini akan menjadi pertama kalinya bahwa kedua posisi militer dan sipil tertinggi Pentagon dipegang oleh orang Afrika Amerika.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin, kepala Pentagon berkulit hitam pertama, telah menjabat sejak awal pemerintahan.

Brown, yang berusia 61 tahun, adalah pilot tempur F-16 dengan karier yang panjang, punya lebih dari 3.000 jam terbang dan pengalaman komando di semua tingkatan.

Selama setahun terakhir, dia banyak dianggap sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Milley, karena Pentagon beralih dari persiapan untuk perang darat besar di masa lalu menjadi penangkalan konflik masa depan yang potensial dengan Beijing.

Baca Juga: Jenderal AS Sebut Perang Antara China Dengan Amerika Serikat Bisa Terjadi di 2025

Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan menunjuk seorang pilot tempur Angkatan Udara sebagai Kepala Staf Gabungan Militer AS, Marsekal CQ Brown, Jr. (Sumber: AP Photo)

Usaha itu dapat sangat tergantung pada kemampuan militer untuk secara cepat menghadapi kebangkitan China dalam perang siber, angkasa, senjata nuklir, dan hipersonik, semua area yang menjadi fokus Brown dalam beberapa tahun terakhir sebagai pemimpin militer Angkatan Udara teratas, untuk memodernisasi kekuatan udara AS untuk pertempuran abad ke-21.

Brown memecahkan berbagai dinding penghalang sepanjang kariernya. Dia menjabat sebagai komandan Pasifik Angkatan Udara pertama yang berkulit hitam, memimpin strategi udara negara untuk melawan China di Indo-Pasifik ketika Beijing dengan cepat memperkuat pulau-pulau di Laut China Selatan dan menguji jangkauan bombardirnya dengan penerbangan di dekat Guam.

Tiga tahun yang lalu, Brown menjabati Kepala Staf Angkatan Udara kulit hitam pertama, sekaligus juga menjadikannya Afrika Amerika pertama yang memimpin salah satu cabang militer.

Kepala Staf Gabungan adalah perwira tertinggi di negara ini dan bertugas sebagai penasihat militer senior untuk presiden, Menteri Pertahanan, dan Dewan Keamanan Nasional. Kepala Staf tidak memimpin pasukan dan tidak secara resmi berada dalam rantai komando.

Namun, Kepala Staf memainkan peran penting dalam semua masalah militer utama, mulai dari keputusan kebijakan hingga saran tentang operasi tempur besar, serta memimpin pertemuan dengan seluruh kepala angkatan yang memimpin berbagai layanan bersenjata.

Arnold Punaro, seorang pensiunan mayor jenderal dan mantan Direktur Staf Komite Layanan Bersenjata Senat yang telah bekerja dengan banyak calon melalui proses konfirmasi, mengatakan Brown memiliki kredibilitas dan pengalaman untuk mendorong layanan menuju posisi peperangan modern.

"Kita belum melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh China," ujar Punaro dalam sebuah pernyataan, menyebut Brown sebagai "calon yang sempurna" untuk saat ini.

Baca Juga: Filipina dan AS Pamer Kekuatan Tempur Presisi Tinggi pada Latihan Militer Bersama, China Berang

Presiden Amerika Serikat Joe Biden diperkirakan akan menunjuk seorang pilot tempur Angkatan Udara sebagai Kepala Staf Gabungan Militer AS, Marsekal CQ Brown, Jr. (Sumber: Polish Armed Forces/Piotr ysakowski)

Sebagai Kepala Staf Angkatan Udara, Brown telah mendorong untuk memodernisasi kemampuan nuklir AS, termasuk bomber siluman generasi berikutnya yang akan segera terbang, dan memimpin upaya untuk mengganti pesawat tempur tua sehingga ada pendanaan untuk melanjutkan dengan armada sistem tak berawak baru. Dia juga mendukung pengembangan Angkatan Luar Angkasa AS, yang menerima banyak Garda pertamanya dan kemampuannya dari Angkatan Udara.

Anggota Kongres AS Mikie Sherrill, D-N.J., mengatakan dia belum secara resmi diberitahu tentang pengumuman tersebut, tetapi mengatakan Brown adalah pilihan yang baik.

"Saya benar-benar berpikir bahwa sangat penting bagi orang berikutnya yang bertanggung jawab untuk memiliki pengalaman (Indo-Pasifik) itu," kata Sherrill. "Saya hanya berpikir itu sangat penting."

Brown bersifat pribadi dan hati-hati dan dianggap sebagai lawan polar dari Milley, yang masa jabatannya selama empat tahun telah berubah-ubah pada beberapa kesempatan.

Kepribadian Milley yang besar dan gaya bicara yang lugas mungkin membantunya naik ke posisi teratas di bawah mantan Presiden Donald Trump, tetapi kejujuran yang sama akhirnya membuat Trump meradang.

Dua tahun terakhir Milley di bawah Biden jauh lebih tenang, dan dia juga mengambil profil yang lebih rendah karena dia terlibat dalam upaya AS untuk memberikan bantuan militer kepada Ukraina.

Diperkirakan Brown akan mempertahankan profil yang lebih tenang dan tidak grasa-grusu dalam membuat pernyataan.

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x