Kompas TV internasional kompas dunia

Putin di KTT Rusia - Afrika Janjikan Gandum Gratis ke 6 Negara Afrika

Kompas.tv - 28 Juli 2023, 01:05 WIB
putin-di-ktt-rusia-afrika-janjikan-gandum-gratis-ke-6-negara-afrika
Presiden Rusia Vladimir Putin, menyatakan kepada para pemimpin dan pejabat dari sebagian besar negara-negara Afrika pada hari Kamis (27/7/2023) bahwa negaranya berusaha sepenuhnya mencegah krisis pangan global. Putin juga mengumumkan Rusia berencana mengirimkan hingga 50.000 ton bantuan gandum ke Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Eritrea, dan Republik Afrika Tengah dalam tiga hingga empat bulan mendatang. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada para pemimpin dan pejabat dari sebagian besar negara-negara Afrika, bahwa negaranya berusaha sepenuhnya mencegah krisis pangan global meskipun ada kekhawatiran penarikan Rusia dari kesepakatan pengiriman gandum dari Ukraina akan menyebabkan lonjakan harga.

Putin mengatakan Rusia berencana mengirimkan hingga 50.000 ton bantuan gandum ke Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Eritrea, dan Republik Afrika Tengah dalam tiga hingga empat bulan mendatang.

Putin berbicara pada sesi pembukaan dari KTT Rusia-Afrika berdurasi dua hari yang dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan pemerintahan Afrika yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan KTT sebelumnya pada tahun 2019.

Saat membahas penundaan kesepakatan pengiriman gandum Laut Hitam, ia menjanjikan pengiriman gandum besar-besaran tanpa biaya ke enam negara Afrika, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Kamis (27/7/2023).

"Negara kami akan terus mendukung negara-negara dan wilayah yang membutuhkan, terutama dengan pengiriman bantuan kemanusiaan. Kami berusaha untuk aktif berpartisipasi dalam membangun sistem distribusi sumber daya yang lebih adil. Kami berupaya maksimal untuk mencegah krisis pangan global," ujar Putin.

"Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa negara kami dapat menggantikan gandum Ukraina, baik secara komersial maupun sebagai bantuan hibah untuk negara-negara Afrika yang paling membutuhkan, terlebih lagi karena kami berharap akan ada panen tertinggi lagi tahun ini," tambahnya.

Kelompok militer bayaran Rusia, Wagner, aktif di Mali dan Republik Afrika Tengah, sementara Eritrea memberikan suara menentang resolusi Majelis Umum PBB yang mengkritik invasi Rusia lebih banyak dibandingkan negara-negara Afrika lainnya.

Baca Juga: Tegang, 45 Diplomat Rusia Diusir Moldova karena Dituduh Melakukan Usaha Mata-mata

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pertempuran telah meningkat secara signifikan dengan kerugian besar di pihak Ukraina, sementara pejabat negara Barat menyatakan Kiev melancarkan serangan besar-besaran. (Sumber: AP Photo)

Beberapa pengamat memandang Burkina Faso sebagai target selanjutnya bagi kelompok Wagner, dan Zimbabwe telah lama menyimpan kekesalan terhadap sanksi AS yang diberlakukan terhadapnya.

Somalia, meskipun merupakan sekutu AS, sering dianggap sebagai negara Afrika yang paling terpengaruh oleh pembatasan pasokan gandum terkait konflik di Ukraina.

Baik Rusia maupun Ukraina merupakan pemasok utama gandum. Mereka sepakat setahun yang lalu dalam kesepakatan yang dimediasi PBB dan Turki untuk membuka kembali tiga pelabuhan Laut Hitam milik Ukraina yang diblokir oleh pertempuran dan memberikan jaminan bahwa kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan tidak akan diserang.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x