Kompas TV internasional kompas dunia

Makin Memanas! Pertempuran Sengit Terjadi di Tenggara Ukraina, Pertahanan Rusia Berhasil Ditembus

Kompas.tv - 28 Juli 2023, 05:35 WIB
makin-memanas-pertempuran-sengit-terjadi-di-tenggara-ukraina-pertahanan-rusia-berhasil-ditembus
Pertempuran sengit berkecamuk di Tenggara Ukraina hari Kamis (27/7/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pertempuran telah meningkat secara signifikan. dengan kerugian besar di pihak Ukraina, sementara pejabat negara Barat menyatakan Kiev melancarkan serangan besar-besaran. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

KIEV, KOMPAS.TV - Pertempuran sengit berkecamuk di tenggara Ukraina, Kamis (27/7/2023). Seorang pejabat Barat mengatakan Kiev telah melancarkan serangan besar-besaran dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan permusuhan telah meningkat secara signifikan.

Pertempuran dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi di beberapa titik di sepanjang garis depan lebih dari 1.000 kilometer, saat Ukraina melancarkan serangan balasan dengan senjata yang dipasok dari negara-negara Barat dan pasukan terlatih Barat melawan pasukan Rusia yang menginvasi sejak 17 bulan lalu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberi selamat kepada pasukannya karena telah merebut kembali kendali atas sebuah desa, sementara Putin memuji "kepahlawanan" pasukan Rusia dalam menangkis serangan di Zaporizhzhia.

Dalam siaran TV pemerintah, Putin bersikeras bahwa dorongan pasukan Ukraina tidak berhasil dan menuduh bahwa Ukraina menderita banyak korban, meskipun klaim itu tidak dapat diverifikasi. Saat serangan terjadi, Putin berada di St. Petersburg dalam pertemuan puncak para pemimpin Afrika.

Baca Juga: Putin Klaim Pertempuran di Tenggara Ukraina Makin Sengit, Kiev Menderita Kerugian Besar

Ukraina telah mengirim ribuan pasukan di wilayah itu dalam beberapa hari terakhir, kata seorang pejabat Barat seperti dikutip dari Associated Press, yang namanya tidak bersedia dikutip.

Seorang pejabat AS mengatakan Ukraina telah mulai mengirimkan pasukan dari Korps ke-10, meskipun tidak diketahui apakah semua anggota unit tersebut ikut bergerak ke medan perang.

Ukraina telah menahan Korps ke-10 sebagai cadangan, dengan harapan akan digunakan untuk mengeksploitasi celah atau titik lemah yang dibuka pasukan darat. Pasukan tambahan baru itu akan digunakan untuk memanfaatkan tempat-tempat di mana pasukan Ukraina mampu menembus beberapa pertahanan Rusia.

Jenderal Mark Milley, ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan kepada wartawan Pentagon pekan lalu bahwa Ukraina mempertahankan kekuatan tempur mereka dan bahwa sejumlah pasukan yang berjumlah signifikan belum beraksi, karena mempertimbangkan adanya ranjau darat yang disebar Rusia. 

Tidak diketahui bagaimana cara dan upaya Ukraina untuk menerobos pertahanan Rusia yang mengakar kuat pada hari Kamis. Karena tentara Rusia telah mendirikan ladang ranjau yang luas untuk menghalangi Ukraina untuk bergerak maju.


Rusia kerahkan pesawat tempur dan lapis baja

Selain itu Rusia juga menggunakan pesawat tempur dan amunisi untuk menyerang kendaraan lapis baja dan artileri Ukraina.

Zelenskyy memposting video Kamis di mana sekelompok tentara Ukraina mengatakan mereka telah menguasai desa Staromaiorske di wilayah Donetsk di sebelah provinsi Zaporizhzhia.

“Selatan kita! Orang-orang kita! Kemuliaan bagi Ukraina!” ujar Zelenskyy.

Blogger militer Rusia telah mengkonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah mengambil bagian dari desa yang menjadi fokus serangan Ukraina dalam beberapa hari terakhir.

Jika pertahanan Rusia di daerah itu runtuh, itu akan membuka jalan bagi pasukan Ukraina untuk bergerak ke selatan menuju pantai.

Baca Juga: Kremlin Tuding Kiev Serang Moskow dan Krimea saat Pasukan Rusia Bombardir Selatan Ukraina

Otoritas Ukraina merahasiakan rincian operasional dari serangan balasan, dan mereka telah merilis sedikit informasi tentang kemajuan pasukan ini.

Namun, Wakil Menteri Pertahanan Hanna Maliar mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukan bergerak maju menuju kota Melitopol di wilayah Zaporizhizhia.

Perebutan Melitopol di dekat Laut Azov akan menjadi kesuksesan besar bagi Ukraina, yang berharap dapat menembus koridor darat antara Rusia dan Semenanjung Krimea, yang dianeksasi secara ilegal oleh Moskow pada tahun 2014.

Itu dapat membagi pasukan Rusia menjadi dua dan memotong jalur pasokan ke unit-unit yang lebih jauh ke barat. Rusia saat ini menguasai seluruh pantai Laut Azov.
 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA


Opini

KAISAR

20 Mei 2024, 07:07 WIB

Close Ads x