Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Usir Dua Diplomat AS, Dituding Terlibat Spionase

Kompas.tv - 14 September 2023, 23:12 WIB
rusia-usir-dua-diplomat-as-dituding-terlibat-spionase
Kedubes AS di Moskow tahun 2021. Kementerian Luar Negeri Rusia hari Kamis, (14/9/2023), menyatakan dua diplomat Amerika Serikat sebagai persona non grata dan memerintahkan mereka meninggalkan Rusia dalam tujuh hari karena diduga terlibat dalam kegiatan ilegal. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Rusia hari Kamis, (14/9/2023), menyatakan dua diplomat Amerika Serikat sebagai "persona non grata" dan memerintahkan mereka meninggalkan Rusia dalam tujuh hari karena diduga terlibat dalam "kegiatan ilegal."

Dalam pernyataan, kementerian luar negeri Rusia menuduh sekretaris pertama di Kedubes Amerika Serikat di Rusia, Jeffrey Sillin, dan sekretaris kedua, David Bernstein, berhubungan dengan mantan pegawai Konsulat AS di Vladivostok yang ditangkap awal tahun ini, sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press, Kamis, (14/9/2023).

Mantan pegawai tersebut dituduh mengumpulkan informasi untuk diplomat Amerika Serikat tentang tindakan militer Rusia di Ukraina dan masalah terkait.

Menurut pernyataan tersebut, Duta Besar Amerika Serikat untuk Rusia, Lynne Tracy, dipanggil ke kementerian hari Kamis dan diberitahu bahwa Sillin dan Bernstein diusir.

"Juga ditekankan kegiatan ilegal misi diplomatik AS, termasuk campur tangan dalam urusan internal negara tuan rumah, tidak dapat diterima dan akan ditindak tegas. Pihak Rusia mengharapkan Washington untuk mengambil kesimpulan yang tepat dan menghindari langkah-langkah konfrontatif," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Belum ada komentar langsung dari kedutaan besar atau Departemen Luar Negeri AS.

Kantor Keamanan Federal Rusia, atau FSB, lembaga keamanan dalam negeri utama, melaporkan penangkapan Robert Shonov, mantan pegawai Konsulat AS di Vladivostok, bulan lalu.

Shonov dituduh "mengumpulkan informasi tentang operasi militer khusus, proses mobilisasi di wilayah-wilayah Rusia, masalah dan penilaian dampaknya terhadap kegiatan protes penduduk menjelang pemilihan presiden tahun 2024."

Baca Juga: Kim Jong-un Ungkap Dukungan Penuh kepada Rusia, Putin Tak Buru-Buru Bahas Kerja Sama Militer

Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow. Kementerian Luar Negeri Rusia hari Kamis, (14/9/2023), menyatakan dua diplomat Amerika Serikat sebagai persona non grata dan memerintahkan mereka meninggalkan Rusia dalam tujuh hari karena diduga terlibat dalam kegiatan ilegal. (Sumber: RIA Novosti)

"Operasi militer khusus" adalah istilah yang digunakan Moskow untuk menggambarkan pertempuran di Ukraina.

FSB, penerus KGB, juga mengatakan telah memberikan pemanggilan untuk memeriksa dua diplomat AS yang diduga memerintahkan Shonov untuk mengumpulkan informasi. Surat kabar negara Rusia, Rossiyskaya Gazeta, mengutip juru bicara FSB yang mengatakan diplomat-diplomat tersebut adalah Sillin dan Bernstein.

Penangkapan Shonov pertama kali dilaporkan bulan Mei, tetapi pihak berwenang Rusia tidak memberikan rincian pada saat itu. Departemen Luar Negeri AS mengutuk penangkapannya, mengatakan tuduhan terhadap Shonov "sangat tidak beralasan."

Shonov didakwa berdasarkan pasal baru hukum Rusia yang menjadikan "kerjasama secara rahasia dengan negara asing, organisasi internasional atau asing untuk membantu kegiatan yang jelas-jelas ditujukan melawan keamanan Rusia" sebagai tindakan kriminal.

Para kritikus Kremlin mengatakan formulasi ini sangat luas sehingga dapat digunakan untuk menghukum siapa saja yang memiliki hubungan asing. Ini membawa hukuman penjara hingga delapan tahun.

Dalam pernyataan terbarunya, Departemen Luar Negeri mengatakan penggunaan hukum "kerjasama rahasia" terhadap Shonov "menggarisbawahi tindakan semakin represif yang diambil pemerintah Rusia terhadap warganya sendiri."


 

Departemen Luar Negeri mengatakan Shonov telah bekerja di konsulat AS di Vladivostok selama lebih dari 25 tahun. Konsulat tersebut ditutup pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19 dan tidak pernah dibuka kembali.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x