Kompas TV internasional kompas dunia

Jusuf Kalla soal Israel-Palestina: Serangan Hamas Dilakukan untuk Kebebasan dan Kemerdekaan

Kompas.tv - 8 Oktober 2023, 18:01 WIB
jusuf-kalla-soal-israel-palestina-serangan-hamas-dilakukan-untuk-kebebasan-dan-kemerdekaan
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla usai acara pembukaan pelatihan bantuan hidup dasar bagi marbot dan jemaah masjid di Masjdi Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/10/2023). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla turut mengomentari konflik yang terjadi antara pasukan Israel dan Hamas sejak Sabtu (7/10/2023) lalu. Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu menyebut Hamas menyerang demi "kebebasan dan kemerdekaan."

Hal tersebut disampaikan Jusuf Kalla usai acara pembukaan pelatihan bantuan hidup dasar bagi marbot dan jemaah masjid di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (8/10).

Politikus Partai Golkar itu menyebut serangan besar-besaran Hamas, kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza, akhir pekan ini sebagai sesuatu yang jarang terjadi.

Baca Juga: Imbauan KBRI Amman untuk WNI di Jalur Gaza dan Tepi Barat, Keadaan Mendesak Hubungi +962779150407

"Itu (serangan Hamas) suatu tindakan yang luar biasa dilakukan terkait untuk kebebasan dan sebuah kemerdekaan," kata Kalla.

"Ini adalah suatu serangan yang dilakukan kerahasiaan, perencanaan luar biasa dan jarang terjadi," lanjutnya.

Hamas diketahui meluncurkan serangan ke Israel mulai Sabtu pagi waktu setempat. Hamas mengeklaim menembakkan sekitar 5.000 roket ke Israel dan menginfiltrasi selatan negara itu lewat darat, laut, dan udara.

Pasukan Israel sendiri telah meluncurkan serangan balasan ke Jalur Gaza, di mana sekitar 2 juta warga Palestina terkurung akibat blokade Israel sejak 2007. Israel mengendalikan wilayah darat, laut, dan udara Jalur Gaza.

Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengaku telah membombardir 426 target di Jalur Gaza pada Sabtu hingga Minggu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan menggelar rapat darurat bersama petinggi pertahanan Israel, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi, Minggu.

Sebelumnya, Netanyahu telah menyatakan perang terhadap Hamas dan berjanji meluncurkan serangan balasan.

Komandan senior militer Hamas, Mohammed Deif, mengatakan serangan roket menandai awal "Operasi Banjir Al Aqsa". Dia menyerukan warga Palestina melawan pendudukan Israel.

"Kami telah memutuskan, sudah cukup," ujarnya dalam sebuah pesan audio, dikutip Al Jazeera.

"Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir yang ada di muka bumi ini."

Sementara Otoritas Palestina meminta Liga Arab menggelar rapat darurat sehubungan eskalasi konflik Israel-Palestina. Hal tersebut disampaikan Utusan Tetap Palestina untuk Liga Arab Mohannad Aklouk.

"Rapat darurat ini sehubungan agresi Israel terhadap rakyat Palestina, termasuk eskalasi penyerbuan ke kompleks Masjid Al-Aqsa oleh ribuan pemukim dan pejabat Israel beberapa hari belakangan," kata Aklouk, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Demi Akhiri Perang Israel vs Hamas, China Serukan Pembentukan Negara Palestina Berdaulat


 



Sumber : Kompas TV, Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x