Kompas TV internasional kompas dunia

Pemimpin Hamas Bantah Membunuh Warga Sipil Israel, Sebut Targetnya Tentara dan Wajib Militer

Kompas.tv - 9 November 2023, 13:09 WIB
pemimpin-hamas-bantah-membunuh-warga-sipil-israel-sebut-targetnya-tentara-dan-wajib-militer
Wakil Pemimpin Politik Hamas Moussa Abu Marzouk. (Sumber: BBC)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

GAZA, KOMPAS.TV - Salah satu pemimpin Hamas membantah pasukannya membunuh warga sipil Israel. Ia menegaskan bahwa hanya tentara Israel dan wajib militernya yang menjadi target serangan.

Wakil Pemimpin Politik Hamas Moussa Abu Marzouk menegaskan bahwa perempuan, anak-anak dan warga sipil dikecualikan dari serangan Hamas.

Baca Juga: Ayah Korban Serangan Hamas di Israel Salahkan Netanyahu: Pemerintahnya Diisi Pendukung Terorisme

Pernyataannya ini berbeda dengan pernyataan Israel yang mengatakan 1.400 orang terbunuh saat serangan Hamas pada 7 Oktober, dan kebanyakan adalah warga sipil.

Marzouk mengeklaim pemimpin sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam, Mohamed El-Deif memerintahkan pasukannya untuk mengampuni warga sipil.

“El-Deif dengan jelas mengatakan kepada pasukannya untuk tak membunuh perempuan, anak-anak, ataupun orang tua,” katanya dikutip dari BBC, Rabu (8/11/2023).

Ia menambahkan hanya tentara maupun wajib militer Israel yang menjadi sasaran pembunuhan.

Marzouk pun menegaskan bahwa pihaknya siap untuk membebaskan para sandera yang ditahan di Gaza. Ia pun menegaskan serangan yang dilakukan Israel ke Gaza hanya akan membahayakan mereka.

“Kami akan membebaskan mereka, tetapi kami harus menghentikan peperangan,” ujarnya.


Ia juga mengatakan bahwa saat ini Hamas telah menemukan dua sandera asal Rusia, tetapi tak mampu membebaskan mereka karena konflik yang memanas.

Baca Juga: AS Janji Pemerintah Palestina yang Akan Memimpin Gaza Usai Perang, Menolak Upaya Israel Menguasai

“Jika Israel menghentikan pertempuran kami akan menyerahkan mereka kepada Palang Merah,” katanya.

Marzouk sendiri masuk daftar sebagai teroris global oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat. Ia juga disebut terlibat dalam koordinasi dan mendanai aktivitas Hamas.



Sumber : BBC



BERITA LAINNYA



Close Ads x