Kompas TV internasional kompas dunia

Dewan Keamanan PBB Berusaha untuk Kelima Kalinya Rumuskan Resolusi Perang Israel - Hamas

Kompas.tv - 15 November 2023, 11:40 WIB
dewan-keamanan-pbb-berusaha-untuk-kelima-kalinya-rumuskan-resolusi-perang-israel-hamas
Dewan Keamanan PBB mencoba untuk kelima kalinya memutuskan resolusi soal perang Israel-Hamas, namun masih belum jelas apakah perbedaan serius dapat diatasi untuk menghasilkan konsensus dalam perumusan. Draf saat ini yang sedang dinegosiasikan menuntut "jeda kemanusiaan yang diperpanjang segera" di seluruh Gaza untuk memberi bantuan yang sangat dibutuhkan warga sipil. (Sumber: United Nations / Saltwire)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

NEW YORK, KOMPAS.TV - Setelah empat upaya gagal, Dewan Keamanan PBB mencoba untuk kelima kalinya memutuskan resolusi soal perang Israel-Hamas, namun masih belum jelas apakah perbedaan serius dapat diatasi untuk menghasilkan konsensus dalam perumusan.

Draf saat ini yang sedang dinegosiasikan menuntut "jeda kemanusiaan yang diperpanjang segera" di seluruh Gaza untuk memberi bantuan yang sangat dibutuhkan warga sipil.

Draf tersebut juga akan menuntut agar "semua pihak" mematuhi hukum kemanusiaan internasional yang mewajibkan perlindungan bagi warga sipil, menyerukan perlindungan khusus untuk anak-anak, dan melarang penyanderaan.

Namun, draf yang diusulkan oleh anggota dewan Malta dan diperoleh oleh Associated Press hari Selasa, (14/11/2023) tidak menyebutkan gencatan senjata.

Draf tersebut juga tidak merujuk pada serangan mendadak Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 lainnya.

Juga tidak menyebutkan serangan udara dan serangan darat balasan Israel di Gaza yang dikuasai Hamas yang, menurut kementerian kesehatan Gaza, telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina, dua pertiga di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

Lima belas anggota dewan,  yang bertanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, telah lumpuh sejak perang dimulai. Ini dipicu perbedaan internal, terutama antara China dan Rusia yang ingin gencatan senjata segera, sementara Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, meminta jeda kemanusiaan tetapi menentang setiap penyebutan gencatan senjata.

Dalam empat upaya sebelumnya, resolusi yang disusun oleh Brasil mendapat veto Amerika Serikat, resolusi yang disusun oleh AS mendapat veto Rusia dan China, dan dua resolusi yang disusun Rusia gagal mendapatkan setidaknya sembilan suara "ya" yang diperlukan untuk diadopsi.

Beberapa diplomat di Dewan Keamanan PBB mengatakan pihak yang saling bertentangan semakin mendekat. Dua orang mengatakan bahwa pemungutan suara terhadap draf terbaru ini bisa dilakukan pada Rabu ini, tetapi delegasi masih berkonsultasi dengan ibu kota mereka.

Baca Juga: Tentara Israel Menyerbu Masuk Kompleks Rumah Sakit Al Shifa di Gaza, Korban Sipil Berjatuhan

Bangunan hancur akibat serangan Israel ke Gaza. Dewan Keamanan PBB mencoba untuk kelima kalinya memutuskan resolusi soal perang Israel-Hamas, namun masih belum jelas apakah perbedaan serius dapat diatasi. Draf saat ini yang sedang dinegosiasikan menuntut "jeda kemanusiaan yang diperpanjang segera" di seluruh Gaza untuk memberi bantuan yang sangat dibutuhkan warga sipil. (Sumber: Anadolu)

Resolusi yang sedang dipertimbangkan menyatakan bahwa jeda kemanusiaan harus "punya jumlah hari yang cukup" untuk membuka koridor bagi akses yang tidak menghalangi PBB, Palang Merah, Bulan Sabit Merah, dan pekerja bantuan lainnya untuk memasok air, listrik, bahan bakar, makanan, dan persediaan medis kepada semua yang membutuhkan.

Draf tersebut mengatakan jeda tersebut juga harus memungkinkan perbaikan infrastruktur yang penting dan memungkinkan upaya penyelamatan dan pemulihan yang mendesak.

Setelah kegagalan resolusi Dewan Keamanan yang keempat, negara-negara Arab berbalik kepada Majelis Umum yang terdiri dari 193 anggota dan berhasil mendapatkan dukungan luas untuk resolusi yang menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan" di Gaza yang dimaksudkan untuk mengarah pada penghentian pertempuran antara Israel dan Hamas.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA


Opini

KAISAR

20 Mei 2024, 07:07 WIB

Close Ads x