Kompas TV internasional kompas dunia

Terang-terangan, Menteri Intelijen Israel Lantang Suarakan Pembersihan Etnis Palestina di Gaza

Kompas.tv - 21 November 2023, 11:04 WIB
terang-terangan-menteri-intelijen-israel-lantang-suarakan-pembersihan-etnis-palestina-di-gaza
Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel, Minggu (19/11/2023) di media Israel menulis usulan yang mendorong ide pembersihan etnis Arab Palestina dengan cara memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke berbagai negara, sebagai cara untuk menjamin keamanan Israel sepanjang perbatasan setelah perang dengan Hamas berakhir. (Sumber: Le Parisien)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Suara pembersihan etnis Arab Palestina dari Gaza makin nyaring terdengar dari pejabat tinggi Israel, bahkan kini tanpa tedeng aling-aling dalam pernyataan di media Israel.

Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel, Minggu (19/11/2023), di media Israel menulis usulan yang mendorong ide pembersihan etnis Arab Palestina dengan cara memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke berbagai negara, sebagai cara untuk menjamin keamanan Israel sepanjang perbatasan setelah perang dengan Hamas berakhir.

Menteri Intelijen Gila Gamliel mengatakan dalam rubrik opini di surat kabar Jerusalem Post bahwa "pemindahan sukarela" adalah cara terbaik untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warga Palestina dari Gaza, seperti yang dilaporkan Associated Press, Selasa (21/11/2023).

"Ini bisa menjadi solusi yang saling menguntungkan," tulisnya, tanpa menyembunyikan maupun menyamarkan niat pembersihan etnis. Gamliel tidak menyebutkan apa arti rencananya bagi mereka yang memilih tinggal di Gaza, atau negara mana yang akan bersedia menerima mereka. Dia tidak menjelaskan peran Israel di Gaza di masa depan.

Usulan Gamliel berbeda jauh dengan visi pascaperang untuk Gaza yang diusulkan sekutu utama Israel, Amerika Serikat, yang menentang gagasan pengosongan Gaza dari warga Palestina dengan cara apa pun, apalagi pemindahan paksa.

Tanpa menyembunyikan maksudnya, Gamliel secara terbuka menyarankan pembersihan etnis warga Palestina dari Gaza, yang katanya, "prioritasnya sekarang adalah untuk mempromosikan pemindahan sukarela warga Palestina di Gaza, atas alasan kemanusiaan, keluar dari Jalur Gaza."

Menteri Partai Likud itu juga menganjurkan bahwa pembiayaan pembersihan etnis itu berasal dari dana Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina UNRWA. 

"Daripada mengalirkan uang untuk membangun kembali Gaza atau untuk UNRWA yang gagal, masyarakat internasional dapat membantu dalam biaya pemukiman kembali, membantu warga Gaza membangun kehidupan baru di negara tuan rumah baru mereka," lanjutnya.

Baca Juga: 200 Pasien Dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia di Gaza, 500 Pasien dan 2.000 Warga Masih Bertahan

Warga Palestina mengungsi ke bagian selatan Jalur Gaza. Suara pembersihan etnis Arab Palestina dari Gaza makin nyaring terdengar dari pejabat tinggi Israel, bahkan kini tanpa tedeng aling-aling dalam pernyataan di media Israel.(Sumber: AP Photo/Hatem Moussa)

Dia mengeklaim beberapa pemimpin dunia sudah membahas skema pemindahan pengungsi global dan mengatakan bahwa mereka akan menyambut warga Gaza ke negara mereka.

Ini, katanya, dapat didukung oleh banyak negara di seluruh dunia, terutama yang mengaku sebagai teman Palestina.

Menteri tersebut juga mengulang kembali tuduhan yang telah dibantah oleh pemerintah Israel sendiri, di mana Gamliel mengatakan bahwa perempuan Israel diperkosa, lansia disiksa dan ditahan, serta anak-anak dipenggal kepalanya.



Sumber : Associated Press / Jerusalem Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x