Kompas TV internasional kompas dunia

Hamas dan Israel Sepakat Jeda Pertempuran, Pertukaran Tawanan dan Akses Bantuan Bagi Warga Gaza

Kompas.tv - 22 November 2023, 09:43 WIB
hamas-dan-israel-sepakat-jeda-pertempuran-pertukaran-tawanan-dan-akses-bantuan-bagi-warga-gaza
Israel dan Hamas dengan perantara Qatar hari Rabu, (22/11/2023) mencapai kesepakatan jeda pertempuran, pertukaran tawanan, dan akses penuh bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Gaza. Menurut kesepakatan, Hamas akan membebaskan 50 dari sekitar 240 tawanan yang dipegang di Jalur Gaza selama periode empat hari. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Lebih dari 240 orang, termasuk beberapa warga Amerika, diculik selama serangan teroris Hamas pada 7 Oktober. Empat tawanan, termasuk dua warga Amerika, sejak itu telah dibebaskan, satu telah diselamatkan, dan dua lainnya ditemukan tewas.

Tiga menteri dari Partai Zionis sayap kanan jauh yang mengancam sebelum pertemuan untuk memberikan suara menentang kesepakatan, namun mengubah posisinya setelah mendengar penjelasan pejabat keamanan yang merekomendasikan untuk menyetujui kesepakatan, kata sumber yang mengetahui pertemuan tersebut seperti laporan Associated Press, Rabu, (22/11/2023)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan di awal pertemuan Kabinet hari Selasa, (21/11/2023) bahwa perang akan terus berlanjut setelah jeda kesepakatan tawanan "sampai Hamas dihancurkan, semua tawanan dibebaskan, dan tidak ada yang bisa mengancam Israel di Gaza."

Baca Juga: 2.600 Pasien, Warga Sipil, dan Staf Medis Bertahan di Rumah Sakit Indonesia yang Dikepung Israel

Warga Gaza membawa jenazah anaknya yang tewas terbunuh serangan Israel di Khan Younis, Selasa, (21/11/2023). Israel dan Hamas dengan perantara Qatar hari Rabu, (22/11/2023) mencapai kesepakatan jeda pertempuran, pertukaran tawanan, dan akses penuh bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Gaza. Menurut kesepakatan, Hamas akan membebaskan 50 dari sekitar 240 tawanan yang dipegang di Jalur Gaza selama periode empat hari. (Sumber: AP Photo)

Netanyahu menekankan kepada kabinetnya, "Kita berada dalam kondisi perang, dan kami akan melanjutkan perang," kata Netanyahu, "Kita akan melanjutkan sampai kita mencapai semua tujuan kita."

Dia menambahkan telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam beberapa hari terakhir dan memintanya untuk membantu memperbaiki kesepakatan, "Ia membantu dan saya berterima kasih padanya."

Dalam 24 jam berikutnya, nama-nama tahanan Palestina yang akan dibebaskan akan diumumkan agar warga Israel dapat mengajukan banding ke pengadilan terhadap pembebasan mereka, menurut pejabat Israel yang memberikan keterangan kepada wartawan hari Selasa, (21/11/2023).

Israel bersumpah untuk melanjutkan perang sampai menghancurkan kemampuan militer Hamas dan mengembalikan semua tawanan.

Netanyahu mengatakan bahwa selama jeda, upaya intelijen akan dipertahankan, memungkinkan tentara untuk mempersiapkan langkah-langkah pertempuran berikutnya. Dia mengatakan pertempuran akan terus berlanjut sampai "Gaza tidak akan mengancam Israel."


 

Pengumuman ini datang ketika pasukan Israel bertempur melawan militan Palestina di sebuah kamp pengungsian perkotaan di utara Gaza dan di sekitar Rumah Sakti Indonesia yang penuh sesak dengan pasien dan keluarga yang mencari perlindungan.

Kesepakatan ini tidak berarti berakhirnya perang, yang pecah pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerang melintasi perbatasan ke selatan Israel dan membunuh setidaknya 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 240 orang lainnya.



Sumber : Axios / Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x