Kompas TV internasional kompas dunia

Pemerintahnya Dukung Israel, Pegawai Negeri Belanda Unjuk Rasa Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Kompas.tv - 23 Desember 2023, 01:05 WIB
pemerintahnya-dukung-israel-pegawai-negeri-belanda-unjuk-rasa-serukan-gencatan-senjata-di-gaza
Lebih dari 100 pegawai negeri di Belanda hari Jumat, (22/12/2023) melakukan demonstrasi di Den Haag menuntut gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di mana lebih dari 20.000 warga sipil tewas sejak 7 Oktober, menurut laporan media Belanda. (Sumber: Pim Van Den Dool)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

AMSTERDAM, KOMPAS.TV - Lebih dari 100 pegawai negeri di Belanda melakukan demonstrasi di Den Haag menuntut gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023), di mana lebih dari 20.000 warga sipil tewas sejak 7 Oktober, menurut laporan media Belanda.

Para pegawai negeri itu menyuarakan kekhawatiran tentang sikap pemerintah yang tidak menuntut gencatan senjata saat mereka berkumpul di luar gedung Kementerian Luar Negeri, kata penyiar publik NOS.

Media itu menyebutkan protes tersebut merupakan peristiwa langka di Belanda.

Unggahan media sosial menunjukkan kelompok tersebut duduk di tanah di depan gedung, memegang spanduk yang menyatakan bahwa pegawai negeri menginginkan gencatan senjata.

Pada bulan Oktober, pegawai negeri mengirim surat kepada pemerintah dan meminta mereka untuk menghentikan Israel dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah.

Surat itu menyuarakan kekhawatiran tentang "dukungan tanpa syarat" pemerintah Belanda kepada Israel.

Baca Juga: 40 Komandan Militer Israel Diajukan ke Mahkamah Pidana Internasional, Ada Menhan Yoav Gallant

Lebih dari 100 pegawai negeri di Belanda hari Jumat, (22/12/2023) melakukan demonstrasi di Den Haag menuntut gencatan senjata permanen di Jalur Gaza, di mana lebih dari 20.000 warga sipil tewas sejak 7 Oktober, menurut laporan media Belanda. (Sumber: Pim van den Dool)

Konflik antara Israel dan Hamas dipicu oleh serangan lintas batas kelompok Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober.

Israel merespons dengan serangan udara dan darat yang telah menewaskan lebih dari 20.000 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta menyebabkan pengungsian massal dan kehancuran.

Israel menolak tuntutan untuk gencatan senjata permanen.

Jumlah kematian warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza telah melonjak menjadi 20.057, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Jumat.

Setidaknya 53.320 orang lainnya terluka dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, tambah kementerian tersebut. 

"Paling tidak 390 orang telah tewas dan 734 lainnya terluka dalam 48 jam terakhir di mana komunikasi terputus di Jalur Gaza," kata pernyataan tersebut.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Jumlah resmi angka kematian di pihak Israel adalah 1.200 orang.


 

 




Sumber : NOS / Anadolu


BERITA LAINNYA



Close Ads x