Menurutnya, pemerintahan Prancis melemah dan menganggap mereka menyerah terhadap kebijakan AS dan Israel.
“Di X saya memiki kesempatan untuk mengatakan hormat saya kepada Hamas lebih besar ketimbang Israel,” ujarnya.
“Meski saya pikir pernyataan saya normal, itu telah menyulit badai kampanye menentang saya. Tak hanya di media sosial, tetapi media Prancis telah menghina saya selama beberapa hari terakhir,” kata Burgat.
Oleh Uni Eropa (UE) termasuk Prancis, Hamas dikategorikan sebagai teroris.
“Ini jelas sebuah pertanda buruk dari akhir kebebasan Prancis dalam mengevaluasi posisi sendiri di Timur Tengah,” ujarnya.
Atas pernyataannya itu, Burgat pun dicap sebagai antisemite, label yang kerap diberikan kepada penentang Israel.
Ketua Partai Konservatif The Republican Eric Ciotti, menuduh Burgat telah menyerukan terorisme.
Baca Juga: Penyanyi Terkenal Ekuador Tewas Ditembak saat Serangan Geng Narkoba ke Stasiun TV
Ia mengatakan pernyataannya tidak dapat ditoleransi dan memutarnbalikkan ingatan tentang 40 orang Prancis yang dibunuh Hamas.
Sementara itu Juru Bicara Partai Sayap Kanan National Rally, Laurent Jacobelli, mengatakan bahwa pernyataan Burgat yang mendukung Hamas bukan kebebasan berpendapat, analisis, atau penelitian ilmiah.
“Itu adalah seruan untuk membunuh dan membenci,” kata Jacobelli.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.