Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy Sindir Kekurangan Senjata yang Tampak Disengaja oleh Barat dalam Perang Melawan Rusia

Kompas.tv - 18 Februari 2024, 01:05 WIB
zelenskyy-sindir-kekurangan-senjata-yang-tampak-disengaja-oleh-barat-dalam-perang-melawan-rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Sabtu, (17/2/2024) memperingatkan sekutu bahwa defisit bikin-bikinan senjata untuk negaranya berisiko memberi ruang napas bagi Rusia, menyoroti pentingnya persenjataan yang memadai dan potensi risiko yang terkait dengan kesan kekurangan senjata yang sengaja diciptakan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

"Jika dia datang, saya siap, bahkan pergi dengannya ke garis depan," tambahnya.

Berbicara terpisah di konferensi yang sama, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan keterlambatan Kongres AS berarti aliran senjata dan amunisi AS berkurang, yang berdampak langsung pada garis depan.

"Setiap minggu yang kita tunggu berarti akan ada lebih banyak orang tewas di garis depan di Ukraina," ujarnya.

Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas, yang negaranya berbatasan langsung dengan Rusia, menyoroti sejarah tahun 1930-an. 

"Jika Amerika mengisolasi diri, akhirnya akan lebih mahal bagi Anda," katanya. Ia memperingatkan, jika "agresi berhasil di suatu tempat, maka itu menjadi pemicu untuk menggunakannya di tempat lain, mengancam keamanan global."

Zelenskyy berargumen, "Di antara kita, tidak ada yang tidak merasa terancam oleh perang yang terus berlangsung di Eropa."

Baca Juga: Putin Ungkap Cara Mudah Hentikan Perang Rusia di Ukraina, Tergantung Sikap AS

Seorang polisi Ukraina berlindung di Avdiivka, Ukraina, Jumat, 17 Maret 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy hari Sabtu, (17/2/2024) memperingatkan sekutu bahwa defisit bikin-bikinan senjata untuk negaranya berisiko memberi ruang napas bagi Rusia, menyoroti pentingnya persenjataan yang memadai dan potensi risiko yang terkait dengan kesan kekurangan senjata yang sengaja diciptakan. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

"Tolong jangan tanya kapan perang akan berakhir di Ukraina," ujarnya. "Tanyakan pada diri Anda mengapa Putin masih bisa melanjutkannya."

Panglima militer Ukraina mengumumkan awal Sabtu bahwa ia menarik pasukan dari Kota Avdiivka di Ukraina timur, di mana pasukan Ukraina yang kalah jumlah telah melawan serangan Rusia selama empat bulan.

Waktu penarikan ini kritis karena Rusia mencari dorongan moral menjelang ulang tahun kedua pada 24 Februari dari invasi penuh skala Moskow ke Ukraina dan pemilihan presiden Rusia pada Maret.

Dalam pernyataan singkat yang diunggah di Facebook, Komandan Ukraina, Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengatakan ia membuat keputusan untuk menghindari penyergapan dan "mempertahankan kehidupan dan kesehatan para prajurit."

Panglima tertinggi menambahkan pasukan sedang bergerak ke "garis yang lebih menguntungkan."

"Prajurit kami melaksanakan tugas militernya dengan layak, melakukan segala yang mungkin untuk menghancurkan unit militer Rusia terbaik, menyebabkan kerugian besar pada musuh dalam hal kekuatan manusia dan peralatan."

"Kami mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan situasi dan mempertahankan posisi kami," bunyi pernyataan tersebut.

Penarikan diri ini terjadi sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat melakukan kunjungan ke Eropa Barat lagi, berharap dapat mendorong sekutu-sekutu Barat negaranya untuk terus memberikan dukungan militer.

Ini adalah ujian besar pertama bagi Syrskyi sejak diangkat sebagai panglima angkatan darat Ukraina minggu lalu.


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x