Kompas TV internasional kompas dunia

Biden Makin Kesal ke Israel, Pembantaian Warga Palestina yang Tunggu Bantuan Bisa Gagalkan Negosiasi

Kompas.tv - 1 Maret 2024, 10:07 WIB
biden-makin-kesal-ke-israel-pembantaian-warga-palestina-yang-tunggu-bantuan-bisa-gagalkan-negosiasi
Presiden AS Joe Biden saat berpidato hari Selasa, (6/2/2024). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, tampaknya makin kesal kepada Israel,  khususnya setelah pembantaian warga Palestina yang sedang menunggu truk bantuan di Gaza.

Pasalnya, serangan tersebut dinilainya bisa menggagalkan negosaisi gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Israel-Hamas, yang ditengahi AS, Qatar dan Mesir.

Tentara Israel dilaporkan membantai warga Palestina yang tengah menunggu truk bantuan yang baru melewati pos pemeriksaan di barat daya Gaza untuk masuk wilayah itu, Kamis (129/2/2024)..

Sekitar 112 orang dilaporkan tewas karena serangan tersebut.

Baca Juga: Media Asing Soroti Reaksi Gibran soal Peringatan Bank Dunia Terkait Makan Siang Gratis

Militer Israel sempat berkilah bahwa tank Israel melepaskan tembakan peringatan, tapi tak mengarah ke konvoi truk.

Namun, saksi mata dari Palestina mengatakan tentara Israel menembaki mereka secara langsung.

Meski tak terlihat secara langsung, Biden tampaknya mulai kesal dengan sikap Israel yang terus melanjutkan serangan, meski tekanan internasional agar hal itu dihentikan terus diserukan.

“Kami saat ini tengah melakukan penyelidikan, katrena ada dua versi atas apa yang terjadi. Saat ini saya tak memiliki jawaban apa pun” katanya dikutip dari CNN,

Ia pun merespons saat ditanya apakah pembantaian ini akan menyulitkan negosiasi pembebasan sandera Israel dengan Hamas.

“Oh, saya yakin akan seperti tersebut,” ujar Biden yang juga mendapat tekanan karena terus menunjukkan dukungan ke Israel.

Menurut saksi mata, selain menjadi sasaran tembak, sejumlah orang juga tewas karena tertabrak truk bantuan saat mencoba malarian diri.


 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun menegaskan tengah menyelidiki insiden tersebut.

Biden sendiri saat ini menjadi sasaran tekanan, dan keengganannya memutuskan hubungan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan merugikannya secara politik.

Baca Juga: Reaksi Hamas Usai Israel Bantai Warga Palestina yang Tunggu Bantuan, Gencatan Senjata Bakal Pupus

Biden memang menang telak dalam pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Demokrat di Michigan, Selasa (27/2/2024), namun lebih dari 100.000 warga Michigan memilih tak berkomitmen.

Hal itu karena adanya desakan dari pemimpin Arab-Amerika untuk menunjukkan ketidakpuasan pemilih terhadap kebijakan Biden mengenai Israel.

Michigan sendiri akan menjadi negara yang penting bagi Biden pada pemilihan Presiden mendatang.



Sumber : CNN



BERITA LAINNYA



Close Ads x