Kompas TV internasional kompas dunia

Pejabat Senior Hamas Tak Bisa Beri Jaminan Keamanan Sandera Israel di Gaza, Efek Bombardir Zionis

Kompas.tv - 17 Maret 2024, 10:50 WIB
pejabat-senior-hamas-tak-bisa-beri-jaminan-keamanan-sandera-israel-di-gaza-efek-bombardir-zionis
Warga berjalan di tengah reruntuhan Gaza yang hancur dibom Israel. Hamas mempersiapkan pembebasan 14 sandera Israel hari Sabtu sore waktu Palestina, (25/11/2023) sebagai bagian dari pertukaran dengan Israel yang akan membebaskan 42 warga Palestina, demikian menurut pejabat Mesir. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

GAZA, KOMPAS.TV - Pejabat senior Hamas menegaskan, tak mampu memberikan jaminan keamanan sandera Israel di Gaza.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota Biro Politik Hamas, Basem Naim.

Ia menjelaskan, bombardir yang dilakukan Israel di Gaza, serta dihentikannya bantuan kemanusiaan membuat kondisi para sandera tak bisa dipastikan.

Baca Juga: Belgorod Dibombardir di Tengah Pemilu Rusia dan Bunuh 2 Orang, Putin Salahkan Ukraina

“Saya tak bisa memastikan kepada Anda, atau siapa piun, bahwa karena perang ini, para sandera menghadapi bombardier yang sama dan kelaparan seperti yang orang-orang kami rasakan,” kata Naim kepada CNN, Rabu (13/3/2024).

Pada pembicaraannya, Naim mengungkapkan tentang negosiasi dengan Israel.

Yakni nasib 130 sandera Israel yang masih ditahan Hamas dan tanggung jawab yang diemban Hamas atas kehancuran luas yang ditimbulkan militer Israel di Gaza.

Pada pernyataannya, Naim membantah menyebut serangan Hamas ke wilayah Israel sebagai aksi terorisme.

Ia menegaskan, kelompoknya tak menargetkan warga sipil.

Naim juga menyalahkan Israel karena melakukan apa yang ia klaim sebagai terorisme negara di Gaza.

Ia juga mengulangi seruan Hamas agar warga Palestina bergabung dalam perlawanan bersenjata melawan Israel selama bulan Ramadan.

Israel telah membantah menargetkan warga sipil di Gaza, meski kenyataannya korban jiwa telah mencapai lebih dari 31.000 orang yang kebanyakan perempuan dan anak-anak.

Pemerintahan Zionis itu malah menuduh Hamas telah berlindung di infrastruktur sipil.

Pada kesempatan itu, Naim juga membantah tuduhan PBB bahwa adanya pelecehan seksual terhadap perempuan yang disandera Hamas.

Baca Juga: Hamas Ajukan Proposal Gencatan Senjata di Gaza, Gedung Putih Optimistis Bisa Segera Tercapai

Sebelumnya Perwakilan Khusus PBB Pramila Patten mengatakan, menemukan informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa sejumlah perempuan yang disandera telah diperkosa atau dilecehkan.

Ia juga menegaskan adanya dasar yang masuk akal untuk meyakini bahwa pelecehan seksual tengah dilakukan.

“ia tak mampu membuktikan bukti apa pun yang solid dari saksi mata. Ia tak pernah bertemu para korban,” kata Naim.



Sumber : CNN



BERITA LAINNYA



Close Ads x