Kompas TV internasional kompas dunia

200 Hari Perang Israel-Hamas, Ini Dampak-Dampak Mengerikan yang Terjadi di Gaza

Kompas.tv - 24 April 2024, 07:00 WIB
200-hari-perang-israel-hamas-ini-dampak-dampak-mengerikan-yang-terjadi-di-gaza
Warga Palestina berjalan di antara bangunan yang hancur akibat serangan udara dan darat Israel di Khan Younis, selatan Jalur Gaza, Senin, 8 April 2024. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

Di bagian utara Gaza, kelaparan kemungkinan disebut dapat terjadi pada bulan Mei, dan dapat menyebar di seluruh wilayah tersebut pada bulan Juli.

Menurut IPC, kelaparan terjadi di setidaknya 20 persen rumah tangga, lalu setidaknya 30 persen anak mengalami malnutrisi akut, dan setidaknya dua orang dewasa atau empat anak dari setiap 10.000 orang meninggal setiap hari karena kelaparan mutlak atau kombinasi dari malnutrisi dan penyakit.

Kantor Media Gaza pada hari Selasa mengklaim setidaknya 30 anak telah meninggal "akibat kelaparan". Dikatakan bahwa sekitar 1,09 juta orang telah terinfeksi penyakit sebagai akibat dari pengungsian di Gaza.

Baca Juga: Lebih 350 Tenaga Kesehatan Kehilangan Nyawa di Gaza Sejak Awal Agresi Israel

Selain itu, perang di enklaf pantai tersebut telah menghambat kinerja lembaga bantuan seperti UNRWA dan kelompok bantuan kemanusiaan lainnya.

PBB telah mengatakan bahwa lebih dari 200 pekerja bantuan telah tewas selama perang, yang sebagian besar dari mereka merupakan warga Palestina.

Pada tanggal 16 Maret, UNRWA mengatakan setidaknya 180 stafnya telah tewas sejak 7 Oktober.

26 Rumah Sakit Hancur dan Ratusan Petugas Medis Tewas

Pasukan Israel telah berulang kali menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk mengepung beberapa fasilitas kesehatan terbesarnya.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros pada 30 Maret mengatakan hanya 10 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi secara minimum.

Tlaleng Mofokeng, Rapporteur Khusus PBB tentang hak atas kesehatan, pada hari Senin, mengatakan setidaknya 350 tenaga kesehatan telah tewas sejak 7 Oktober, dengan 520 terluka.

Mofokeng mengatakan perang Israel di Gaza sejak awal telah menjadi "perang terhadap hak atas kesehatan" dan telah "memusnahkan" sistem kesehatan di enklaf pantai itu.

Kantor media Gaza pada hari Selasa mengatakan 485 staf medis telah tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober.

"Penghancuran fasilitas kesehatan terus melonjak ke proporsi yang belum sepenuhnya dihitung," kata Mofokeng.

Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa fasilitas kesehatan paling terkenal di Gaza dikepung oleh pasukan Israel. 

Minggu lalu, hampir 300 mayat ditemukan dari sebuah kuburan massal yang ditemukan di dalam Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, beberapa pekan setelah pasukan Israel mundur.

Bulan ini, mayat-mayat juga ditemukan di Rumah Sakit al-Shifa, yang dikepung oleh pasukan Israel selama beberapa minggu. 

Baca Juga: Temuan Kuburan Massal di RS Gaza dengan Sebagian Tangan Jasad Terikat, Tuntutan Pengusutan Menggema


 




Sumber : Al Jazeera


BERITA LAINNYA



Close Ads x