Kompas TV internasional kompas dunia

Putin Tegaskan Hubungan Baik dengan Afrika Jadi Prioritas Rusia, Barat Ketar-Ketir

Kompas.tv - 7 Juni 2024, 21:05 WIB
putin-tegaskan-hubungan-baik-dengan-afrika-jadi-prioritas-rusia-barat-ketar-ketir
Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari Kamis, 6 Juni 2024, menyatakan pengembangan hubungan dengan negara-negara Afrika menjadi prioritas bagi Moskow. (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pengembangan hubungan dengan negara-negara Afrika menjadi prioritas bagi Moskow, Kamis (6/6/2024).

Berbicara dalam pertemuan dengan Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa di St. Petersburg, Putin menegaskan kehadiran seorang pemimpin Afrika di Forum Ekonomi St. Petersburg (SPIEF) menunjukkan minat yang besar untuk mengembangkan hubungan ini secara bersama-sama.

Putin menyoroti bahwa hubungan antara Rusia dan Zimbabwe sudah terjalin sejak masa perjuangan negara-negara Afrika melawan neokolonialisme. Dia menambahkan sangat menyenangkan melihat volume perdagangan antara kedua negara meningkat pesat selama setahun terakhir.

"Untuk itu, kita harus lebih giat bekerja untuk mendiversifikasi hubungan kita. Kami sepakat untuk terus mengembangkan kerja sama di kedua belah pihak. Format baru juga telah dibuat, termasuk pertemuan dan konsultasi di tingkat menteri luar negeri," ujarnya.

Putin mengumumkan bahwa tahun ini, akan diadakan pertemuan para menteri luar negeri di kota resor Rusia, Sochi, pada musim gugur.

Sementara itu, Mnangagwa mengatakan Afrika bagian selatan dipandang sebagai "wilayah anti-Barat" dan karena itu menghadapi berbagai tantangan baik di tingkat nasional maupun global.

Dia meminta Putin untuk menganalisis di mana Rusia dan Zimbabwe dapat memperluas kerja sama, mengundang kedua negara untuk tetap bersama, terutama karena mereka memiliki pandangan yang serupa tentang banyak isu internasional.

Mnangagwa juga menyebutkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah memperkuat kekuatan militernya di Zambia, yang dulu merupakan satu negara dengan Zimbabwe, sehingga menimbulkan ancaman bagi negaranya. 

"Kami dulu merupakan bagian dari satu negara yang kini terbagi. AS sedang memperkuat kekuatan mereka di negara ini dari segi keamanan dan dukungan finansial untuk Zambia," jelasnya.

Baca Juga: Melacak Jejak Perluasan Pengaruh Rusia di Afrika, Kini Jadi Mitra Terpilih Gantikan Prancis-AS

Menlu Rusia, Sergey Lavrov, kiri, dan Menlu Burkina Faso, Karamoko Jean-Marie Traoré, tersenyum di Ouagadougou, Burkina Faso, Selasa, 4/6/2024. Moskow menjanjikan lebih banyak dukungan untuk melawan kelompok militer ekstremis, sementara Lavrov melanjutkan turnya di Afrika Barat, dalam upaya mengisi kekosongan yang ditinggalkan Barat. (Sumber: AP Photo)



Sumber : Associated Press / Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x