Kompas TV internasional kompas dunia

Jasa Ojek Makanan Melonjak di AS Mengikuti Indonesia, Masalah Lalu Lintas Mengadang

Kompas.tv - 9 Juni 2024, 09:15 WIB
jasa-ojek-makanan-melonjak-di-as-mengikuti-indonesia-masalah-lalu-lintas-mengadang
Seorang pengemudi pengiriman makanan di Seaport District, Boston, Jumat, 7 Juni 2024. Permintaan pengiriman makanan di AS meningkat, membuat kurir berlomba mengantarkan pesanan di lalu lintas dan trotoar. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

BOSTON, KOMPAS.TV - Permintaan yang melonjak untuk pengiriman makanan cepat di Amerika Serikat (AS) melahirkan pasukan kecil jasa antar makanan seperti ojek makanan, dan meningkatkan kekhawatiran di kota-kota besar. Pasalnya, skuter, sepeda motor, dan moped melesat masuk dan keluar lalu lintas serta melintasi trotoar yang penuh pejalan kaki saat para pengemudinya berlomba mengantarkan makanan.

Pejabat di Boston, New York, dan Washington DC mulai menindak perusahaan pengiriman dengan mengeluarkan surat peringatan, menyita kendaraan yang didaftarkan atau dikemudikan secara ilegal, dan meluncurkan patroli jalan khusus untuk menegakkan batas kecepatan. Tindakan keras ini juga terjadi di London dan kota-kota lain di Inggris.

Perusahaan jasa antar makanan berjanji akan bekerja sama dengan pejabat kota untuk memastikan semua pengemudi mereka beroperasi secara legal dan aman.

Dalam surat minggu ini kepada perusahaan pengiriman makanan DoorDash, Grubhub, dan Uber, pejabat Boston menyebut peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kegiatan motor, moped, dan skuter bermotor yang melanggar hukum dan berbahaya telah menempatkan pengemudi, pengendara lain, dan pejalan kaki dalam bahaya.

Surat itu menuduh beberapa pengemudi mengoperasikan kendaraan yang tidak terdaftar dan melanggar undang-undang lalu lintas, serta memperingatkan akan adanya tindakan keras terhadap kendaraan-kendaraan tersebut. Surat itu juga menuntut perusahaan untuk menjelaskan bagaimana mereka dapat memastikan pengemudi mereka beroperasi dengan aman.

Polisi Negara Bagian Massachusetts mengatakan mereka mengidentifikasi puluhan moped dan skuter yang terdaftar secara tidak benar atau dikemudikan oleh pengemudi yang tidak punya lisensi. Sebanyak 14 moped dan skuter ilegal disita hari Rabu di satu lingkungan di Boston saja.

Di New York City, otoritas menyita 13.000 skuter dan moped tahun ini. Pada Rabu, mereka menghancurkan lebih dari 200 moped ilegal dan kendaraan pengiriman lainnya. Otoritas di Washington DC meluncurkan program yang disebut Operation Ride Right untuk memastikan pengemudi kendaraan roda dua mematuhi hukum. Sejak dimulai, otoritas New York melakukan lima penangkapan dan menyita 17 moped.

"Mereka meneror banyak pejalan kaki kita, terutama orang tua dan lanjut usia," kata Walikota New York City, Eric Adams pada Rabu saat kendaraan-kendaraan pengiriman bermotor roda dua dihancurkan.

"Pengendara yang berpikir aturan tidak berlaku bagi mereka, justru akan melihat kebijakan penegakan hukum yang agresif."

Baca Juga: Ramai Aplikasi Gojek Bisa Dipakai untuk Chattingan, Ternyata Begini Caranya

Skuter jasa antar makanan terparkir saat pengemudi menunggu mengambil makanan untuk dikirim, Kamis, 6 Juni 2024, di Boston. Boston dan New York menindak pengemudi ilegal yang melanggar aturan lalu lintas dan membuat jalanan kota lebih berbahaya. (Sumber: AP Photo)

Saat layanan pengiriman makanan mengalami kebangkitan besar selama pandemi Covid-19, sebagian besar pengemudi menggunakan mobil untuk mengantar pesanan. Ini menyebabkan kemacetan lalu lintas, mendorong peralihan ke sepeda motor dan kendaraan roda dua lainnya.

Para pengemudi, banyak dari mereka imigran dari negara-negara Amerika Latin, Afrika Barat, dan Asia Selatan, mengatakan mereka hanya mencoba mencari nafkah dan memberikan layanan yang memungkinkan pelanggan mendapatkan makanan mereka dengan cepat.

"Kami tidak semuanya buruk," kata Luis López, seorang pengemudi pengiriman dari Republik Dominika yang berbicara kepada Associated Press pada Jumat dari motornya di area dengan banyak restoran cepat saji di dekat Perpustakaan Umum Boston.

"Kami datang untuk bekerja, mencari nafkah, membayar sewa, dan mengirim sesuatu kepada keluarga kami."

López, yang datang ke AS sekitar tiga tahun lalu, mengakui beberapa pengemudi tidak punya lisensi atau mengemudikan kendaraan yang tidak terdaftar, dan dia pernah melihat mereka melanggar lampu merah dan melintasi trotoar, mengancam pejalan kaki. Beberapa orang sangat sembrono sehingga mereka juga membahayakan pengemudi pengiriman lainnya, katanya.

Dia mengaku berada di antara kelompok 10 pengemudi pengiriman di luar Chick-fil-A pada Kamis malam ketika seorang petugas polisi mendekati mereka dengan selebaran yang menjelaskan cara mendaftarkan skuter dan moped mereka. Seluruh kelompok sepakat untuk melakukan hal itu.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x