Kompas TV internasional kompas dunia

Jasa Ojek Makanan Melonjak di AS Mengikuti Indonesia, Masalah Lalu Lintas Mengadang

Kompas.tv - 9 Juni 2024, 09:15 WIB
jasa-ojek-makanan-melonjak-di-as-mengikuti-indonesia-masalah-lalu-lintas-mengadang
Seorang pengemudi pengiriman makanan di Seaport District, Boston, Jumat, 7 Juni 2024. Permintaan pengiriman makanan di AS meningkat, membuat kurir berlomba mengantarkan pesanan di lalu lintas dan trotoar. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

"Kami harus menghormati hukum," katanya, berbicara dalam bahasa Spanyol. "Kami akan menghormati hukum agar mereka membiarkan kami bekerja di sini."

Pengemudi kendaraan roda dua bermotor menghadapi lebih banyak pengawasan daripada pekerja harian lainnya yang mengemudi mobil, seperti pengemudi Uber dan Lyft, karena mereka lebih mudah melanggar undang-undang lalu lintas, kata Hilary Robinson, seorang profesor hukum dan sosiologi di Northeastern University.

Peralihan ke kendaraan ini "sebenarnya adalah upaya untuk menyediakan tenaga kerja berupah rendah dan berisiko tinggi sehingga kita semua bisa mendapatkan barang dan layanan murah," kata Robinson. "Ini mungkin salah satu alasan mengapa orang mulai menyadari bahwa tidak ada makan siang gratis."

William Medina, seorang pekerja jasa antar makanan di New York yang juga pemimpin Kampanye Los Deliveristas Unidos, menyalahkan perusahaan pengiriman.

"Ini adalah masalah yang dimulai karena perusahaan memaksa Anda untuk menyelesaikan pengiriman dengan jarak yang jauh," katanya dalam wawancara telepon hari Jumat. Medina mulai mengirim makanan dengan sepeda, beralih ke sepeda listrik, dan sekarang menggunakan motor atau skuter matic untuk perjalanan yang lebih jauh.

"Jika Anda harus menyelesaikan pengiriman sejauh 6 mil, 7 mil, Anda harus menyelesaikannya," katanya.

Baca Juga: Grab Indonesia Berikan THR Lebaran kepada Ojol, Bentuknya Insentif, Cair Hari 1-2 Idulfitri

Seorang pekerja jasa antar makanan dengan skuter sedang melakukan pengiriman di Seaport District, Jumat, 7 Juni 2024, di Boston. Permintaan pengiriman makanan di AS meningkat, membuat kurir berlomba mengantarkan pesanan di lalu lintas dan trotoar. (Sumber: AP Photo)

Di antara mereka yang mendukung penegakan yang lebih ketat di Boston adalah Anggota Dewan Kota Edward Flynn, yang mengatakan di Facebook bahwa "tidak bisa lagi ada Wild West di jalan-jalan Boston."

"Setiap orang yang menggunakan jalan kota harus mematuhi aturan jalan. Jika Anda bisa ngebut 50 km per jam seperti mobil, Anda harus punya lisensi, terdaftar, dan punya asuransi jika terjadi kecelakaan dan cedera," tulisnya.

Beberapa penduduk Boston mendukung tindakan yang lebih keras terhadap skuter.

"Saya merasa frustrasi ketika mereka tidak mengikuti peraturan lalu lintas," kata Anne Kirby, seorang mahasiswa berusia 25 tahun yang sedang makan siang di lingkungan Boston dalam jarak beberapa ratus meter dari beberapa skuter. "Saya merasa hampir tertabrak setiap hari ketika mereka melintasi penyeberangan saat bukan giliran mereka."

Namun Jaia Samuel, seorang pekerja rumah sakit berusia 25 tahun dari Boston, lebih ragu. Dia setuju skuter pengiriman bisa berbahaya, tetapi dia juga mengakui sangat bergantung pada layanan pengiriman untuk makanannya.

"Saya pikir itu tidak aman sampai batas tertentu, melintas di antara mobil dan tidak berhenti saat lampu merah," katanya. "Tapi saya merasa setiap orang harus bisa mencari nafkah, jadi siapa saya untuk mengatakan apa-apa? Ini akan menjadi kerugian bagi saya. Saya sering memesan Uber Eats, DoorDash."

Tiga layanan pengiriman makanan utama berjanji untuk bekerja sama dengan pejabat dan advokat lingkungan untuk mengatasi masalah ini.

"Sebagian besar pengemudi DoorDash melakukan hal yang benar dan seperti semua pengemudi harus mengikuti aturan jalan. Jika mereka tidak patuh, maka mereka menghadapi konsekuensi — seperti orang lain," kata DoorDash dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu.

Grubhub mengatakan karyawan mereka sudah setuju untuk mematuhi semua undang-undang lalu lintas setempat.

"Sementara penegakan hukum sebaiknya ditangani oleh polisi, kami menganggap keselamatan dengan serius dan akan mengambil tindakan untuk mengatasi laporan mengemudi yang tidak aman," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x