Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Pertimbangkan Bubarkan Kabinet Perang Usai Gantz dan Eisenkot Mengundurkan Diri

Kompas.tv - 10 Juni 2024, 23:05 WIB
netanyahu-pertimbangkan-bubarkan-kabinet-perang-usai-gantz-dan-eisenkot-mengundurkan-diri
Kabinet perang Israel menggelar rapat hari Sabtu malam, 13/4/2024. PM Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk membubarkan Kabinet Perang setelah Benny Gantz dan Gadi Eisenkot mengundurkan diri, menurut media Israel pada Senin, 10 Juni 2024. (Sumber: Times of Israel)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang mempertimbangkan untuk membubarkan Kabinet Perang setelah Benny Gantz dan Gadi Eisenkot mengundurkan diri, menurut media Israel pada Senin, 10 Juni 2024.

Gantz dan Eisenkot, anggota Partai Kesatuan Nasional yang memiliki 12 kursi di Knesset, pada Minggu menuduh Netanyahu menerapkan kebijakan yang hanya menguntungkan kepentingan politiknya. Mereka juga menyerukan pemilu dini “secepat mungkin.”

Kedua anggota tersebut mengecam Netanyahu karena gagal mencapai tujuan perang di Gaza, terutama dalam mengeliminasi Hamas dan mengembalikan tawanan Israel.

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan pada Senin: “Setelah keluarnya Gantz, Netanyahu pertimbangkan untuk membubarkan Kabinet Perang.”

Benny Gantz, anggota sentris Kabinet Perang yang terdiri dari tiga orang, mengumumkan pengunduran dirinya hari Minggu, 9/6/2024, menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu salah mengelola upaya perang dan mengutamakan "kelangsungan karir politiknya" di atas kebutuhan keamanan negara.

Langkah ini tidak segera mengancam posisi Netanyahu, yang masih mengendalikan mayoritas koalisi di parlemen. Namun, pemimpin Israel itu menjadi lebih bergantung pada sekutu sayap kanan yang menentang usulan gencatan senjata terbaru yang didukung AS dan ingin melanjutkan perang.

“Sayangnya, Netanyahu mencegah kita mencapai kemenangan sejati, yang merupakan pembenaran atas ongkos yang menyakitkan dan terus kita bayar ini,” kata Gantz. Dia menambahkan Netanyahu membuat “janji kosong,” dan negara perlu mengambil arah yang berbeda karena dia memperkirakan perang akan terus berlanjut selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Benny Gantz Mundur dari Kabinet Perang Israel, Sempatkan Serang Netanyahu atas Pertempuran di Gaza

Benny Gantz, anggota Kabinet Perang Israel yang beranggotakan tiga orang berhaluan tengah, mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah pernyataan di Ramat Gan, Israel, Minggu, 9 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

Mantan kepala militer yang populer ini bergabung dengan pemerintahan Netanyahu tak lama setelah serangan Hamas dalam upaya menunjukkan persatuan. Kehadirannya juga meningkatkan kredibilitas Israel dengan mitra internasionalnya. Gantz memiliki hubungan kerja yang baik dengan pejabat AS.

Gantz menyerukan agar Israel menggelar pemilu pada musim gugur, dan mendorong anggota ketiga Kabinet Perang, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, untuk “melakukan hal yang benar” yaitu mundur dari pemerintahan.

Gallant sebelumnya mengatakan dia akan mengundurkan diri jika Israel memilih untuk menduduki kembali Gaza, dan mendorong pemerintah untuk membuat rencana bagi pemerintahan Palestina.



Sumber : Anadolu / Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x