Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Terpilih Kembali Usai Kesepakatan Koalisi Dramatis

Kompas.tv - 15 Juni 2024, 23:55 WIB
presiden-afrika-selatan-cyril-ramaphosa-terpilih-kembali-usai-kesepakatan-koalisi-dramatis
Pemimpin partai ANC Afrika Selatan yang juga presiden, Cyril Ramaphosa, saat disumpah menjadi anggota parlemen baru. Ramaphosa terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kedua pada hari Jumat, 14/6/2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Tito Dirhantoro

CAPE TOWN, KOMPAS.TV - Presiden Afrika Selatan yang juga pemimpin African National Congress ANC, Cyril Ramaphosa, terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kedua pada hari Jumat, 14/6/2024.

Ramaphosa terpilih kembali setelah partainya mencapai kesepakatan koalisi dramatis dengan mantan musuh politiknya hanya beberapa jam sebelum pemungutan suara dari kubu Democratic Alliance.

Ramaphosa menang dengan meyakinkan di Parlemen melawan kandidat kejutan yang juga dinominasikan, Julius Malema, dari Economic Freedom Fighters (EFF) yang berhaluan kiri.

Ramaphosa meraih 283 suara, sementara Malema meraih 44 suara dari total 400 anggota parlemen.

Ramaphosa yang berusia 71 tahun mengamankan periode keduanya dengan bantuan anggota parlemen dari partai terbesar kedua di negara itu, Democratic Alliance (DA), serta beberapa partai kecil lainnya.

Mereka mendukung Ramaphosa dalam pemungutan suara dan membawanya melewati batas mayoritas suara. ANC kehilangan mayoritas yang lama dipegangnya dalam pemilihan penting dua minggu lalu, kini kursi ANC di parlemen menjadi 159 dari 400 kursi parlemen.

Selama istirahat dalam sesi parlemen maraton, ANC menandatangani perjanjian menit terakhir dengan DA, yang memastikan Ramaphosa tetap menjadi pemimpin ekonomi paling maju di Afrika.

Partai-partai ini sekarang akan memerintah Afrika Selatan dalam koalisi nasional pertama, di mana tidak ada partai yang memiliki mayoritas di Parlemen.

Kesepakatan yang disebut sebagai pemerintahan persatuan nasional ini menyatukan ANC dengan DA, partai yang dipimpin oleh orang kulit putih yang selama bertahun-tahun menjadi oposisi utama dan kritik terbesar ANC. Setidaknya, dua partai kecil lainnya juga bergabung dalam perjanjian ini.

Ramaphosa menyebut, kesepakatan ini sebagai “kelahiran baru, era baru bagi negara kita” dan mengatakan saatnya partai-partai “mengatasi perbedaan mereka dan bekerja sama.”

“Ini yang akan kita lakukan dan ini yang saya berkomitmen untuk capai sebagai presiden,” kata Ramaphosa.

Baca Juga: Hasil Sementara Pemilu Afsel: 30 Tahun Berkuasa, Partai Nelson Mandela Kehilangan Suara Mayoritas

Pemimpin Democratic Alliance, John Steenhuisen, tertawa di akhir upacara pelantikan anggota parlemen di Cape Town, Afrika Selatan, menjelang pemungutan suara untuk memutuskan apakah Presiden Cyril Ramaphosa akan terpilih kembali, Jumat, 14 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

ANC, partai terkenal dari Nelson Mandela, telah memerintah Afrika Selatan dengan suara mayoritas sejak akhir sistem apartheid pada 1994.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x