Kompas TV internasional kompas dunia

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa Terpilih Kembali Usai Kesepakatan Koalisi Dramatis

Kompas.tv - 15 Juni 2024, 23:55 WIB
presiden-afrika-selatan-cyril-ramaphosa-terpilih-kembali-usai-kesepakatan-koalisi-dramatis
Pemimpin partai ANC Afrika Selatan yang juga presiden, Cyril Ramaphosa, saat disumpah menjadi anggota parlemen baru. Ramaphosa terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kedua pada hari Jumat, 14/6/2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Tito Dirhantoro

Namun, mereka kehilangan mayoritas 30 tahun mereka dalam pemilihan nasional yang memalukan pada 29 Mei lalu, sebuah titik balik bagi negara ini.

Pemungutan suara dilakukan di tengah ketidakpuasan warga Afrika Selatan atas tingginya tingkat kemiskinan, ketidaksetaraan, dan pengangguran.

Para analis memperingatkan, mungkin ada komplikasi di masa depan, mengingat ideologi yang sangat berbeda antara ANC, gerakan pembebasan sebelumnya, dan DA yang berhaluan tengah dan pro-bisnis, yang memenangkan 21 persen suara dalam pemilihan nasional, bagian terbesar kedua setelah 40 persen ANC.

Misalnya, DA tidak setuju dengan langkah pemerintah ANC yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dalam kasus sensitif di Mahkamah Internasional ICJ.

Pemimpin DA John Steenhuisen adalah pihak yang pertama mengonfirmasi kesepakatan tersebut. 

“Mulai hari ini, DA akan memerintah bersama Republik Afrika Selatan dalam semangat persatuan dan kolaborasi,” ujarnya. 

Pemungutan suara untuk presiden dimulai larut malam, dengan hasil diumumkan setelah pukul 10 malam waktu setempat. Ramaphosa menyelesaikan pidato penerimaannya saat jam menunjukkan tengah malam dan masuk ke hari Sabtu.

Partai MK mantan Presiden Jacob Zuma memboikot sesi tersebut, namun itu tidak mempengaruhi pemungutan suara karena hanya sepertiga anggota parlemen yang dibutuhkan untuk kuorum.

Sekretaris Jenderal ANC Fikile Mbalula mengatakan partainya terbuka untuk berbicara dengan siapa saja yang ingin bergabung dengan pemerintahan persatuan.

Ada 18 partai politik yang diwakili di Parlemen dan dia mengatakan kesepakatan multi-partai akan “memprioritaskan negara di seluruh spektrum politik dan ideologi.”

Beberapa partai, termasuk EFF pimpinan Malema, menolak bergabung ke koalisi ANC.

Dua partai lain yang bergabung dalam kesepakatan koalisi adalah Inkatha Freedom Party dan Patriotic Alliance, yang menarik perhatian sebagian karena pemimpinnya, Gayton McKenzie, pernah menjalani hukuman penjara atas kasus perampokan bank.

McKenzie mengatakan, dia telah diberi kesempatan kedua dalam hidup dan Afrika Selatan juga punya satu sekarang, kesempatan untuk menyelesaikan masalah sosial ekonomi yang mendalam.

Baca Juga: Presiden Afsel Ungkap Mineral Kunci untuk Transisi Energi Global Ada di Afrika

Parlemen Afrika Selatan. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa hari Jumat, 14/6/2/24, terpilih kembali untuk masa jabatan kedua, setelah partainya, African National Congress (ANC), menandatangani kesepakatan koalisi menit terakhir dengan rival politik partai kulit putih. (Sumber: Times of Israel)



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x