Kompas TV internasional kompas dunia

80 Negara Sepakati Pernyataan Bersama di KTT Perdamaian Ukraina di Swiss, Indonesia Ogah Ikutan

Kompas.tv - 16 Juni 2024, 23:45 WIB
80-negara-sepakati-pernyataan-bersama-di-ktt-perdamaian-ukraina-di-swiss-indonesia-ogah-ikutan
Wajah Presiden Ukraina Valodmyr Zelensykk tampil di layar saat KTT Perdamaian yang digelar di Swiss. Sebanyak 80 dari 92 negara pada Minggu (16/6/2024), mengeluarkan pernyataan bersama yang diantaranya berisi integritas wilayah Ukraina harus menjadi dasar untuk setiap perjanjian perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia. Namun, beberapa negara berkembang kunci tidak ikut dalam pernyataan ini. (Sumber: Euronews)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

OBBÜRGEN, KOMPAS.TV - Sebanyak 80 dari 92 negara pada Minggu (16/6/2024) mengeluarkan pernyataan bersama yang diantaranya berisi integritas wilayah Ukraina harus menjadi dasar untuk setiap perjanjian perdamaian untuk mengakhiri perang Rusia. Namun, beberapa negara berkembang kunci tidak ikut dalam pernyataan ini.

Komunike atau pernyataan bersama ini menutup konferensi dua hari di resor Burgenstock di Swiss, yang tidak dihadiri oleh Rusia karena tidak diundang. Namun, banyak peserta berharap Rusia bisa ikut dalam peta jalan menuju perdamaian di masa depan.

Sekitar 100 delegasi, sebagian besar dari negara Barat namun juga beberapa negara berkembang kunci, hadir di konferensi ini. Para ahli memantau apakah mereka akan mendukung dokumen hasil konferensi ini atau tidak.

Negara-negara BRICS serta beberapa negara lainnya yang menghadiri KTT Ukraina di Swiss tidak menandatangani deklarasi bersama hasil pembicaraan, menurut daftar penandatangan.

Sputnik melaporkan, dokumen KTT Perdamaian Ukraina ini ditandatangani oleh 80 negara dari 92 yang hadir. Namun Armenia, Bahrain, Brasil, Takhta Suci Vatikan, India, Indonesia, Libya, Meksiko, Arab Saudi, Slovakia, Afrika Selatan, Swiss, Thailand, dan Uni Emirat Arab tidak menandatanganinya.

"Indonesia bersikap, proses perdamaian terkait Ukraina hanya mungkin terjadi jika semua pihak yang terlibat dalam konflik diwakili," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rolliansyah Soemirat kepada Sputnik. 

"Proses perdamaian hanya dapat dimulai ketika semua pihak yang terlibat dalam konflik terlibat," ujar Soemirat.

Indonesia menganggap penting semua upaya menuju penyelesaian damai krisis Ukraina, termasuk upaya dari Swiss, namun Indonesia hanya akan diwakili oleh duta besar di KTT yang diselenggarakan oleh Swiss terkait Ukraina.

"Pemerintah Indonesia telah menyampaikan bahwa akan menugaskan Duta Besar Indonesia di Bern sebagai utusan khusus Menteri Luar Negeri Indonesia," tambah Soemirat.

Rolliansyah Soemirat, menambahkan Indonesia konsisten dalam mengadvokasi penghargaan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial semua negara.

Baca Juga: Pemimpin Sayap Kanan Swiss Sebut KTT Perdamaian Memalukan, Lukai Tradisi Netralitas Negara Itu

Daftar negara penandatangan pernyataan bersama di KTT Perdamaian Ukraina di Swiss. (Sumber: Anadolu)

"Piagam PBB dan penghormatan terhadap integritas wilayah dan kedaulatan ... dapat dan akan menjadi dasar untuk mencapai perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi di Ukraina." tulis dokumen akhir tersebut.



Sumber : Sputnik / Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x