Kompas TV internasional kompas dunia

Viral, Tentara Filipina Tangan Kosong Lawan Penjaga Pantai China Bersenjata Pedang

Kompas.tv - 20 Juni 2024, 14:30 WIB
viral-tentara-filipina-tangan-kosong-lawan-penjaga-pantai-china-bersenjata-pedang
Tentara Filipina menghadapi pasukan penjaga pantai China yang mengacungkan kampak di Laut China Selatan. (Sumber: Armed Forces of the Philippines Via BBC Internasional)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

MANILA, KOMPAS.TV - Video tentara Filipina dengan tangan kosong melawan penajaga pantai China bersenjata pedang di Laut China Selatan viral.

Komandan militer Filipina mengonfirmasikan bahwa tentaranya bertarung dengan tangan kosong melawan penjaga pantai China, yang bersenjata pedang, tombak dan pisau.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Romeo Brawner Jr, menuduh kapal China menabrak kapal Filipina.

Baca Juga: Hizbullah Ancam Bakal Serang Siprus jika Buka Bandara dan Markas untuk Tentara Israel

Kemudian mereka menaiki kapal Filipina dan menyita senjatanya.

Menurut Brawner Jr, seorang tentara Filipina kehilangan ibu jarinya ketika kapalnya ditabrak.

China membantah personelnya yang harus disalahkan, dan mengatakan bahwa mereka telah ditahan.

Konflik Filipina dan China, merupakan perkara yang sudah cukup lama dipicu  kedua pihak berusaha menegakkan klaim mereka atas sengketa pada sebuah pulau karang di Laut China Selatan.

Tidak mengherankan bila insiden  itu pun merupakan eskalasi dari sejumlah konflik antara kedua negara tersebut.

Tapi perkelahian antara kedua tentara itu, terjadi ketika angkatan laut dan penjaga pantai Filipina mengirimkan pasokan ke pasukan Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal.

Jenderal Brawner Jr mengatakan tentara Filipina melaporkan telah melihat penjaga pantai China bersenjata pisau, tombak dan pedang.

Ia mengatakan ini adalah pertama kalinya pasukan Filipina melihat tentara China menggunakan senjata jenis ini di wilayah tersebut.

“Kami melihat di video bagaimana China mengancam personel kami dengan menodongkan pisau,” kata Jenderal Brawner dikutip dari BBC Internasional, Rabu (19/6/2024).

Personel China juga menyita sejumlah senjata dan menghancurkan barang-barang, ternmasuk motor, serta membobol kapal itu.

Jenderal Brawner menegaskan bahwa insiden itu adalah pembajakan yang dilakukan penjaga pantai China.

“Mereka tak punya hal atas wewenang hukum untuk membajak operasi kami dan menghancurkan kapal-kapal Filipina yang beroperasi di zona ekonomi eksklusif kami,” tuturnya.

Tetapi, China membantah tuduhan tersebut, dan mengatakan bahwa personel mereka berusaha menghalangi transporatsi ilegal.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, menegaskamn tak ada upaya langsung yang diambil terhadap pasukan Filipina.

“Penegakan hukum yang diambil Pasukan Penjaga Pantai China di lokasi sangat profesional, dan terbatas,” ucapnya.

Baca Juga: Kanada Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris, Ini Konsekuensinya

Penjaga pantai China pun menegaskan Filipina yang bertanggung jawanb sepenuhnya atas insiden tersebut.

Menurut mereka tentara Filipina tak menghiraukan peringatan China yang diteriakan berulang kali.

Selain itu, kapal Filipina dituduh mendekati kapal China secara berbahaya dan dengan sikap yang tak profesional sehingga menghasilkan tabrakan.


 



Sumber : BBC Internasional



BERITA LAINNYA



Close Ads x