Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Ancam Ambil Tindakan atas Drone Intelijen AS di Laut Hitam

Kompas.tv - 29 Juni 2024, 07:18 WIB
rusia-ancam-ambil-tindakan-atas-drone-intelijen-as-di-laut-hitam
Kapal Rusia di pangkalan AL Sevastopol, Krimea, 10 Februari 2022. Kementerian Pertahanan Rusia hari Jumat, 28 Juni 2024, mengeluarkan peringatan keras mengenai penerbangan drone intelijen AS yang kerap terbang di atas Laut Hitam. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Desy Afrianti

Setelah insiden tersebut, Pentagon dan Komando Eropa AS mengatakan dua pesawat Su-27 Rusia membuang bahan bakar pada MQ-9 yang sedang melakukan misi pengawasan rutin di atas Laut Hitam di wilayah udara internasional.

Baca Juga: AS Sambut Baik Surat Penangkapan ICC atas Shoigu dan Gerasimov, Rusia: Surat Itu Omong Kosong

Peta Krimea dengan ibu kotanya, Sevastopol. Kementerian Pertahanan Rusia hari Jumat, 28 Juni 2024, mengeluarkan peringatan keras mengenai penerbangan drone intelijen AS yang kerap terbang di atas Laut Hitam. (Sumber: BBC)

Perspektif Rusia

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada saat itu bahwa drone AS tersebut terbang mendekati perbatasan Rusia dan memasuki wilayah yang dinyatakan terlarang oleh otoritas Rusia.

Rusia mendeklarasikan wilayah luas di sekitar Krimea sebagai area terlarang untuk penerbangan. Sejak aneksasi Krimea oleh Rusia pada tahun 2014 dan jauh sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Moskow menuduh pesawat pengintai AS terbang terlalu dekat dengan perbatasannya sambil mengabaikan pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Rusia.

Pernyataan Rusia hari Jumat ini muncul setelah serangan Ukraina di Sevastopol pada akhir pekan dengan rudal ATACMS buatan AS, yang menewaskan empat orang dan melukai sekitar 150 lainnya, menurut otoritas Rusia.

Pejabat Rusia mengklaim AS terlibat langsung dalam serangan tersebut dengan menyediakan intelijen dan penargetan, serta memperingatkan mereka akan mengambil tindakan balasan.

Tanggapan Belarus

Pada hari Jumat yang sama, militer Belarus mengatakan mereka memperkuat pasukan di sepanjang perbatasan utara Ukraina sebagai tanggapan terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai ancaman keamanan.

Kementerian Pertahanan Belarus menyatakan mereka mengerahkan peluncur roket di bagian yang tidak disebutkan dari perbatasan sepanjang 1.084 kilometer tersebut.

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko, punya hubungan dekat dengan Rusia dan telah mengizinkan Moskow menggunakan wilayah negaranya untuk menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Pengumuman dari Belarus ini muncul setelah agen perbatasan negara tersebut mengklaim bahwa pasukan mereka berhasil menembak jatuh drone Ukraina yang terbang melintasi perbatasan untuk mengumpulkan intelijen.



Sumber : TASS / Anadolu



BERITA LAINNYA



Close Ads x