Kompas TV internasional kompas dunia

Misteri Kematian Ismail Haniyeh, Ada Peran Mossad dan Awalnya Direncanakan Saat Pemakaman Raisi

Kompas.tv - 3 Agustus 2024, 15:18 WIB
misteri-kematian-ismail-haniyeh-ada-peran-mossad-dan-awalnya-direncanakan-saat-pemakaman-raisi
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, hari Minggu, 16 Juni 2024. (Sumber: Lebanese Broadcasting Corporation LBCI)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

TEHERAN, KOMPAS.TV - Misteri kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, mulai terkuak satu persatu.

Ternyata diduga ada peran Mossad yang membayar agen Iran, dan awalnya direncanakan saat pemakaman eks Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Demikian berdasarkan penelusuran The Telegraph seperti yang dipublikasikan Jumat (2/8/2024).

Baca Juga: Teriakan Minta Tolong Misterius Terdengar dari Hutan, Ternyata Perempuan AS Diikat Suaminya di Pohon

Mossad dilaporkan membayar dua agen Iran untuk menanam peledak di tiga ruangan terpisah di mana Haniyeh menginap.

Rencana awalnya adalah menghabisi Haniyeh pada Mei, ketika ia menghadiri pemakaman Ebrahim Raisi.

Namun, menurut dua pejabat Iran yang meminta anonimitas, operasi itu tak berjalan lancar karena banyaknya kerumunan orang yang hadir, dan kemungkinan kegagalan operasi itu sangat tinggi.

Oleh sebab itu, dua agen pun meletakkan alat peledak di tiga ruangan di penginapan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di utara Teheran, tempat Haniyeh menginap.

Menurut pejabat Iran yang memiliki rekaman CCTV, para agen tersebut dikabarkan bergerak diam-diam saat masuk dan keluar ruangan dalam beberapa menit.

Para agen tersebut kemudian dikatakan telah menyelinap ke luar negeri, tetapi memiliki sumber yang masih berada di Iran.

Pada Rabu (31/7/2024), pukul 2 pagi, mereka pun meledakkan ruangan Haniyeh dari luar negeri.

Haniyeh beserta pengawalnya pun tewas karena ledakan tersebut.

Haniyeh berada di Teheran untuk peresmian Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran yang baru.

“Kini diyakini bahwa Mossad membayar agen di unit perlindungan Ansar al-Mahdi,” tutur seorang pejabat dari IRGC.

Ansar Al-Mahdi merupakan unit perlundungan untuk pejabat tinggi IRGC.

“Berdasarkan investigasi lebih lanjut, mereka menemukan tambahan alat peledak di kedua ruangan,” tuturnya.

Sumber kedua dari pasukan elite militer IRGC menegaskan pembunuhan tersebut merupakan penghinaan bagi Iran dan pelanggaran keamanan yang besar.

Baca Juga: Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa Usai Ajak Doakan Ismail Haniyeh, Dideportasi dari Tempat Suci

Pejabat itu mengatakan sebuah kelompok kerja telah dibentuk untuk menghasilkan ide-ide yang menggambarkan pembunuhan tersebut bukan sebagai pelanggaran keamanan.


“Masih menjadi pertanyaan bagi semua orang bagaimana hal itu terjadi, saya tak dapat memahaminya,” katanya.

“Pasti ada sesuatu yang lebih tinggi dalam hierarki yang tak dapat diketahui siapa pun,” kata pejabat itu.




Sumber : The Guardian




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x