WASHINGTON, KOMPAS TV — Instagram menerapkan kebijakan baru untuk menjaga keamanan anak-anak dengan membuat akun remaja secara otomatis menjadi privat.
Kebijakan ini diberlakukan di tengah meningkatnya desakan untuk melindungi anak-anak dari dampak buruk media sosial.
Mulai Selasa di Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Australia, remaja di bawah usia 18 tahun yang mendaftar ke Instagram akan langsung memiliki akun yang lebih terbatas.
Akun yang sudah ada akan dialihkan secara bertahap selama 60 hari ke depan. Remaja di Uni Eropa akan menerima pembaruan serupa pada akhir tahun ini.
Meta, perusahaan induk Instagram, menyadari bahwa banyak remaja berbohong tentang usia mereka. Oleh karena itu, Meta akan mewajibkan verifikasi usia dalam beberapa situasi, seperti ketika seseorang mencoba mendaftarkan akun baru dengan usia dewasa yang tidak sesuai.
Meta juga sedang mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi akun remaja yang berpura-pura menjadi orang dewasa, dan otomatis mengalihkan mereka ke akun remaja yang lebih terbatas.
Akun remaja akan bersifat privat secara default, sehingga hanya orang yang sudah diikuti oleh remaja tersebut yang dapat mengirim pesan pribadi.
Konten sensitif, seperti video kekerasan atau promosi prosedur kosmetik, akan dibatasi. Selain itu, Meta juga akan mengirimkan notifikasi kepada remaja jika mereka menggunakan Instagram lebih dari 60 menit, dan fitur "mode tidur" akan diaktifkan yang mematikan notifikasi dan mengirim balasan otomatis ke pesan langsung dari pukul 10 malam hingga 7 pagi.
Baca Juga: Turki Blokir Instagram Gegara Hapus Konten yang Berkaitan dengan Hamas, Penggunanya Murka
Meski pengaturan ini akan otomatis diaktifkan untuk semua remaja, pengguna berusia 16 dan 17 tahun dapat mematikan pengaturan tersebut.
Namun, anak di bawah usia 16 tahun membutuhkan izin orang tua untuk menonaktifkan pengaturan tersebut.
"Keluhan utama yang kami dengar dari orang tua adalah bahwa anak-anak mereka melihat konten yang tidak pantas, dihubungi oleh orang yang tidak diinginkan, atau menghabiskan terlalu banyak waktu di aplikasi," kata Naomi Gleit, kepala produk Meta. "Jadi, akun remaja difokuskan untuk mengatasi tiga masalah ini."
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.