BEIJING, KOMPAS TV — Pemerintah China sedang menjajaki opsi tambahan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, demikian disampaikan oleh Menteri Keuangan China, Lan Fo'an, Sabtu (12/10/2024). Namun, Lan belum mengumumkan rencana stimulus besar yang dinanti oleh para investor dan analis pasar.
Dalam keterangannya, Lan menyatakan bahwa terdapat ruang yang cukup dalam anggaran negara untuk meningkatkan utang dan memperbesar defisit jika diperlukan. Meskipun begitu, ia belum memaparkan rincian kebijakan yang sedang dipertimbangkan.
“Ada kebijakan lain yang sedang dibahas dan masih dalam proses,” ujar Lan dalam konferensi pers tersebut.
Pada 30 September, Associated Press melaporkan bahwa perekonomian China terus melemah dalam beberapa pekan sebelumnya, menunjukkan perlunya lebih banyak dukungan dari pemerintah saat mereka meningkatkan stimulus.
Berdasarkan survei yang dirilis, pesanan baru di sektor manufaktur mengalami penurunan tercepat dalam dua tahun terakhir pada September, menurut indeks Caixin.
“Kondisi operasional di sektor manufaktur China memburuk pada September setelah perbaikan di Agustus,” demikian isi laporan tersebut.
Selain itu, perusahaan-perusahaan di China mulai mengurangi perekrutan tenaga kerja dan aktivitas pembelian bahan baku.
Survei resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional China menunjukkan penurunan yang lebih ringan, tetapi tetap mencatat kontraksi untuk bulan kelima berturut-turut. Indeks pembelian (PMI) tercatat di angka 49,8 pada September, naik dari 49,1 di Agustus, namun tetap di bawah batas 50 yang menandakan ekspansi.
Survei ini menunjukkan bahwa meskipun produksi pabrik meningkat, pesanan baru justru menurun. Ini mencerminkan bahwa meskipun sektor manufaktur mulai bangkit, permintaan pasar baik domestik maupun global masih lemah.
Pada akhir pekan sebelum 30 September, pemerintah China melanjutkan langkah-langkah yang telah diumumkan sebelumnya untuk mendukung industri properti dan menghidupkan kembali pasar keuangan yang lesu.
Bank sentral China saat itu mengumumkan bahwa bank-bank akan diminta menurunkan suku bunga hipotek untuk pinjaman rumah yang ada sebelum 31 Oktober.
Sementara itu, kota besar di selatan, Guangzhou, menghapus semua pembatasan pembelian rumah pada akhir pekan, sementara Shanghai dan Shenzhen merencanakan pelonggaran aturan pembelian rumah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.