Kompas TV internasional kompas dunia

Pemberontak Houthi Yaman Bebaskan 153 Tahanan Perang, tapi Kembali Tahan 7 Staf PBB

Kompas.tv - 25 Januari 2025, 16:14 WIB
pemberontak-houthi-yaman-bebaskan-153-tahanan-perang-tapi-kembali-tahan-7-staf-pbb
Peta Yaman dengan Sanaa sebagai ibu kotanya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

SANA’A, KOMPAS.TV — Pemberontak Houthi Yaman secara sepihak membebaskan 153 tahanan perang pada hari Sabtu (25/1/2025). Peristiwa ini telah dikonfirmasi oleh Komite Palang Merah Internasional.

Pada Jumat malam, Houthi telah mengisyaratkan bahwa mereka berencana untuk membebaskan tahanan, sebagai bagian dari upaya mereka untuk meredakan ketegangan setelah gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Palang Merah Internasional mengatakan bahwa mereka menyambut baik pembebasan sepihak ini sebagai langkah positif. 

Pembebasan ini penting untuk menghidupkan kembali perundingan yang diharapkan akan mengakhiri perang yang telah berlangsung lama di negara tersebut.

Baca Juga: Pemberontak Houthi di Yaman Isyaratkan Hanya Akan Serang Kapal Israel di Laut Merah

Namun, pembebasan tersebut segera disusul dengan penahanan tujuh pekerja Yaman lainnya yang bekerja untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa oleh Houthi. Penahanan ini memicu kemarahan dari badan dunia tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam tindakan tersebut dan menuntut pembebasan segera para tahanan tersebut. Sebelumnya, PBB mengatakan penangkapan tersebut terjadi di wilayah ibu kota Sanaa.

Akibat penangkapan staf PBB ini, semua pergerakan resmi staf PBB ke dalam atau di dalam wilayah yang dikuasai Houthi telah ditangguhkan dengan alasan keamanan.

Baca Juga: Yaman, Iran, Afghanistan Demo Dukung Gencatan Senjata Israel-Hamas

"PBB akan terus bekerja melalui semua saluran yang memungkinkan untuk menjamin pembebasan yang aman dan segera bagi mereka yang ditahan secara sewenang-wenang," kata Guterres dalam sebuah pernyataan.

Hingga saat ini, pejabat Houthi tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Houthi, yang berpihak pada Iran, telah menyerang pengiriman barang di Laut Merah, yang memicu serangan udara dari Amerika Serikat dan Inggris. Sebelumnya pada bulan Juni lalu, Houthi juga pernah menahan 11 staff PBB.


 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x