Kompas TV kolom opini

Antara Roma dan Manama (I)

Kompas.tv - 6 November 2022, 16:05 WIB
antara-roma-dan-manama-i
Paus Fransiskus (kiri) berbicara selama pertemuan dengan anggota Dewan Tetua Muslim, bersama Imam Besar masjid al-Azhar Sheikh Ahmed Al-Tayeb, di halaman masjid Istana Kerajaan Sakhir di kota Sakhir Bahrain pada 4 November 2022.. (Sumber: MARCO BERTORELLO via Kompas.com)

Pluralisme dan keragaman agama, warna kulit, jenis kelamin, ras, dan bahasa dikehendaki Tuhan dalam kebijaksanaan-Nya, yang melaluinya Ia menciptakan umat manusia.

Kebijaksanaan Ilahi ini adalah sumber dari mana hak atas kebebasan berkeyakinan dan kebebasan untuk menjadi berbeda ber-asal.

Baca Juga: Paus Fransiskus Turut Ucapkan Dukacita Atas Tragedi Sepak Bola Indonesia di Kanjuruhan

Oleh karena itu, fakta bahwa orang dipaksa untuk mengikuti agama atau budaya tertentu harus ditolak, demikian juga juga pemaksaan cara hidup budaya yang tidak diterima orang lain.

Dialog, pemahaman dan promosi luas terhadap budaya toleransi, penerimaan sesama dan hidup bersama secara damai akan sangat membantu untuk mengurangi pelbagai masalah ekonomi, sosial, politik dan lingkungan yang sangat membebani sebagian besar umat manusia.

Tentang dialog antar-umat beragama diartikan sebagai berkumpul bersama dalam ruang luas nilai-nilai rohani, manusiawi, dan sosial bersama dan, dari sini, meneruskan keutamaan-keutamaan moral tertinggi yang dituju oleh agama-agama.

Hal ini juga berarti menghindari perdebatan-perdebatan yang tidak produktif.

Dokumen yang ditandatangi Paus Fransiskus dan Imam Besar Ahmed Al Tayeb menyebut pula soal perlindungan tempat ibadah.

Baca Juga: Setelah Jokowi, Paus Fransiskus Ingin Kunjungi Rusia dan Ukraina demi Perdamaian

Dikatakan, perlindungan tempat ibadah--sinagoga, gereja dan masjid--adalah kewajiban yang dijamin oleh agama, nilai-nilai  kemanusiaan, hukum dan perjanjian internasional.

Setiap upaya untuk menyerang tempat-tempat ibadah atau mengancam mereka dengan serangan kekerasan, pengeboman atau perusakan, merupakan penyimpangan dari ajaran agama-agama serta pelanggaran jelas terhadap hukum internasional.

Banyak hal penting lain lagi bagi persaudaraan umat beriman yang dikandung dalam dokumen itu. Maka adalah sangat penting dan bermanfaat dokumen tersebut disebarluaskan sampai ke akar rumput, pada semua umat beriman demi terciptanya persaudaraan sejati.

Apa yang sudah dicapai, disepakati di Abu Dhabi, dipertegas di Manama dalam "Bahrain Forum for Dialogue: East and West for Human Coexistence", oleh para pemimpin agama, para pemimpin politik, para tokoh yang benar-benar menghayati dan menjalankan apa artinya hidup beragama dan bersaudara sebagai umat beriman, demi terwujudnya perdamaian dunia (Bersambung)




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x