Kompas TV kolom opini kompasianer

Kritik Postkolonialisme Uncle Roger terhadap Olahan Nasi Goreng Jamie Oliver

Kompas.tv - 8 Agustus 2023, 20:51 WIB

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.tv

kritik-postkolonialisme-uncle-roger-terhadap-olahan-nasi-goreng-jamie-oliver
Tangkapan layar video Uncle Roger saat mengkritisi chef terkenal asal Inggris, Jamie Oliver (Sumber: Akun Youtube @mrnigelng)
Penulis : Thomas Panji

Dan ketimpangan tersebut akhirnya melahirkan suatu stratifikasi sosial dalam menempatkan suatu negara. Selalu ada berbagai upaya untuk membuat suatu negara terus miskin dan negara lain tetap kaya dan berkuasa.

Ada tiga tingkatan negara dalam WST: negara inti (core nation); negara semi pinggiran (semi periphery); dan negara pinggiran (periphery).

Negara-negara maju (core) merawat superioritas tersebut dalam berbagai cara: mengontrol keuntungan, mempertahankan hegemoni, dan mempertahankan sifat-sifat baik dengan negara-negara semi pinggiran atau pinggiran.

Cara-cara ini lantas ditempuh dalam bentuk yang beranekaragam, seperti indoktrinisasi melalui media yang berdampak pada industri kuliner; budaya pop; fesyen; ilmu pengetahuan; dan lainnya.

Indoktrinisasi melalui media sangat ampuh dalam melanggengkan kolonialisasi pikiran atas status superioritas Barat sebagai bangsa yang selalu menduduki puncak menara gading dan mercusuar bagi bangsa lainnya. 

Post-kolonialisme Video Uncle Roger

Pembaca dapat melihat hubungan antara poskolonialisme dengan world system theory tadi dalam video reaksi yang dibuat oleh Uncle Roger.

Adanya dikotomi nasi goreng, antara nasi goreng versi Asia yang totok menurut Uncle Roger dengan nasi goreng versi Asia namun menggunakan pendekatan dan kreasi ala Eropa yang disesuaikan dengan selera lidah Barat Jamie Oliver.

Meski memang terlihat lumrah untuk berkreasi, namun perilaku tersebut akhirnya memunculkan ruang dikotomi, khususnya dikotomi cita rasa dan akar budaya dari nasi goreng itu sendiri.

Menurut Murdijati Gardjito, Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, untuk memahami suatu cita rasa makanan dalam lingkup gastronomi, pengetahuan lokal (local knowledge) mengenai bahan baku, cara memasak, dan bahkan esensi dari masakan itu sendiri harus dipelajari serta diilhami terlebih dahulu.

Sebab, tanpa adanya pengetahuan lokal mengenai ke semua hal tersebut, akan mustahil bagi seseorang untuk mampu menciptakan makanan yang layak dan sesuai dengan semangat filosofis dari masakan itu sendiri.

Dari video Uncle Roger, pembaca dapat melihat jika Jamie Oliver sebagai seorang celebrity chef tidak memahami bagaimana sejarah, esensi, hingga local knowledge dari nasi goreng yang merupakan khas makanan di Asia, wabilkhusus Asia Tenggara.

Ketidaktahuannya itu tampak jelas dari caranya mengolah nasi, penggunaan bahan bumbu dasar yang tidak mencerminkan lokalitas, serta inovasinya yang sembrono. Dengan status sosialnya sebagai celebrity chef berkebangsaan Inggris -- yang merupakan negara core dalam pengertian World System Theory -- maka tidak berlebihan jika menganggap Jamie Oliver sesungguhnya sedang memamerkan mentalitas superior Barat atas Timur.

Olahan Jamie jelas membuat nilai-nilai lokalitas dan otentisitas nasi goreng jauh panggang dari api. Dalam era media sosial seperti sekarang, ditambah, sekali lagi, statusnya sebagai celebrity chef terkenal, kekhawatiran tersebut jelas punya bobot yang logis.

Pada akhirnya, pembaca bisa melihat betapa kritik yang disampaikan oleh Uncle Roger sungguh layak diapresiasi. Apa yang dilakukannya bukanlah bentuk mentalitas puritan yang menolak inovasi. Ia hanya berupaya menjaga marwah identitas suatu bangsa, sekalipun hanya di atas sepiring nasi goreng.

Dan cara apa lagi yang lebih baik untuk melakukan itu selain lewat humor?

* * *

Daftar Pustaka:

Said, E. (1995). Orientalism. London. Penguin Books

Utami, S. (2018). Kuliner Sebagai Identitas Budaya: Perspektif Komunikasi Lintas Budaya. Journal of Strategic Communication, 8(2): 36-44. Universitas Pancasila

Nurhadi. (2007). Poskolonial: Sebuah Pembahasan. Seminar Rumpun Sastra.

McPhail. 2014. GLOBAL COMMUNICATION: THEORY, STAKEHOLDERS, AND TRENDS. West Sussex. WILEY Blackwell.

Nkrumah, K. 1965. Neo-Colonialisme The Last Stage of Imperialism. New York. International Publisher.

Gardjito, M et al. 2019. Gastronomi Indonesia (Jilid II). Yogyakarta. Global Pustaka Utama.

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Uncle Roger dan Kritisisme terhadap Pengetahuan Kuliner"




Sumber : Kompasiana


BERITA LAINNYA



Close Ads x