Kompas TV kolom opini

Gasperini dan Mimpi Buruk di Milan

Kompas.tv - 23 Mei 2024, 23:49 WIB
gasperini-dan-mimpi-buruk-di-milan
Gian Piero Gasperini (Sumber: Atalanta Bergamasca Calcio)

Oleh: Martian Damanik

Jurnalis Senior KompasTV, Penyuka Sepak Bola

 

KOMPAS.TV - Salah satu ciri pelatih hebat itu bisa bangkit dari keterpurukan serta atasi krisis dalam diri sendiri.

Ciri ini tergambar pada sosok Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta juara Europa League 2024. 

Nama Gasperini mulai dikenal sejak tangani Genoa 2006-2010. 

Dengan skema permainan 3-4-3, dari tangannya lahir nama bintang Thiago Motta dan Diego Milito.

Bahkan, hingga membawa Genoa yang baru promosi ke peringkat lima Serie A.

Baca Juga: Andreas Brehme, Jelmaan Brietner secerdas Beckenbauer

Kehebatannya itu bikin klub kaya Inter Milan merekrutnya pada 2011.

Tetapi di klub bertabur bintang ini Gasperini gagal. Pola permainan 3-4-3 miliknya tidak berjalan.

Start buruk di Serie A dan Liga Champions tabu bagi Massimo Moratti Bos Inter. Gasperini cuma bertahan lima bulan! 

Setahun lalu kepada dia diungkap alasan pemecatan. "Saya dipecat Inter Milan karena memainkan 3 bek," kata Gasperini kepada media DAZN. 

Pola 3 beknya ini memang mengubah permainan Inter. Javier Zanetti, anak emas Moratti didorong ke tengah. Posisi wing back kanan atau kiri kesukaan Zanetti ditempati Maicon dan Nagatomo. 

Gasperini juga mengatakan, tidak diberi kesempatan cukup mengembangkan gagasannya di Inter. Dibuang Inter, dia pun pindah ke Palermo dan sempat kembali ke Genoa. 

Hingga 2016, Atalanta mengumumkan Gasperini sebagai pelatih baru. Di klub asal kota Bergamo inilah namanya harum lagi. 

Baca Juga: Atalanta vs Man United, Gasperini Sebut Setan Merah Tim yang Tidak Konsisten

Di awal musim pertamanya masih terpuruk. Namun setelah kalah dari Palermo, Atalanta langsung tancap gas hingga meraih posisi 6, dan lolos ke Europa League setelah 26 tahun absen.

Pada 2019 kasta Atalanta sudah naik di Liga Champions, setara klub hebat Eropa lainnya.

Gasperini juga sukses mengangkat Atalanta berkat kehebatan menemukan dan mengasah pemain-pemain yang dianggap bukan bintang atau pemain buangan klub besar. 

Charles De Ketelaere, pemain muda Belgia yang gagal bersama AC Milan, bersinar di Atalanta. Gianluca Scamacca tumpul di West Ham, jadi penghancur Liverpool di Europa League. 

Sead Kolasinac asal Bosnis buangan Arsenal jadi bek andalan Gasperini. Rasmus Hojlund bintang temuannya yang kini bersinar bersama MU. 

Masih ada Teun Koopmeiners dari Belanda yang kini incaran banyak orang. Apalagi Ademola Lookman striker asal Nigeria bintang yang menghancurkan Leverkusen di final Europa League. 

Gasperini sukses bersama Atalanta setelah karirnya sempat hancur 13 tahun lalu di kota Milan. 

"Orang harus bertumbuh dan berkembang hari demi hari. Jika tidak, orang itu selesai. Mereka yang tidak berkembang akan kalah," kata Gasperini.

Baca Juga: Atalanta vs Man United: Gasperini Waspadai Adaptasi Taktik Solskjaer



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x