Kompas TV lifestyle tren

Asal-usul, Tata Cara, dan Niat Salat Sunat Lidaf'il Bala pada Rabu Terakhir Wekasan

Kompas.tv - 13 September 2023, 10:20 WIB
asal-usul-tata-cara-dan-niat-salat-sunat-lidaf-il-bala-pada-rabu-terakhir-wekasan
Ilustrasi ibadah salat. (Sumber: freepik)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rebo Wekasan adalah tradisi yang telah berlangsung secara turun-temurun di kalangan masyarakat Nusantara, terutama di wilayah Jawa, Sunda, Madura, dan lain-lain.

Pada hari Rabu Wekasan ini, masyarakat sering melaksanakan berbagai ritual seperti salat, doa selamatan, sedekah, silaturrahim, dan berbuat baik kepada sesama. Namun, dari mana asal-usul tradisi ini berasal?

Asal-Usul Tradisi Rebo Wekasan

Asal-usul tradisi Rebo Wekasan dapat ditelusuri hingga anjuran yang terdapat dalam beberapa kitab klasik Islam.

Salah satunya adalah kitab "Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbar 'Anid," yang juga dikenal sebagai "Mujarrobat Ad-Dairobi," yang ditulis oleh Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (W.1151 H).

Baca Juga: Niat Salat Hajat untuk Rabu Wekasan Lengkap Beserta Doanya

Anjuran serupa juga terdapat dalam kitab-kita seperti "Al-Jawahir Al-Khams" karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar (W. 970 H), "Hasyiyah As-Sittin," dan lain-lain.

Tradisi ini kemudian sampai ke Indonesia dan berakulturasi dengan budaya lokal, menciptakan tradisi Rebo Wekasan yang unik.

Pandangan Terhadap Rebo Wekasan

Pandangan keagamaan terhadap Rebo Wekasan bervariasi. Beberapa masyarakat meyakininya sebagai hari nahas atau sial, sementara yang lain memandangnya sebagai waktu yang memiliki manfaat dan mafsadah (kerugian) yang bisa terjadi setiap saat.

Baca Juga: Amalan Rabu Wekasan, Dilengkapi dengan Asal-Usul dan Penjelasannya Menurut Ulama




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x