Perhatikan, Ini 5 Risiko Operasi Lesung Pipi yang Perlu Diketahui

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Operasi lesung pipi atau dimpleplasty untuk mempercantik diri, diprediksi akan semakin populer pada 2024. Lesung pipi umumnya terjadi secara alami dari lekukan pada dermis karena disebabkan otot wajah yang lebih dalam. 

Lesung pipi juga dianggap sebagai bagian dari kecantikan bahkan tanda keberuntungan. Hal itu membuat banyak orang ingin memiliki lesung pipi.

Operasi lesung pipi merupakan prosedur invasif minimal yang dilakukan untuk menciptakan tampilan lesung pipi alami di salah satu atau kedua pipi.

Baca Juga: Asal-usul Senyum Manis Berlesung Pipi Pemikat Hati

Dikutip dari laman Nasional Institutes of Health, banyak wanita yang rela mengeluarkan uang untuk operasi lesung pipi agar tampak lebih cantik. Diperkirakan biaya untuk operasi lesung pipi berkisar 1.500 dolar AS atau sekitar Rp23,6 juta.

Namun perlu diketahui, melakukan prosedur operasi lesung pipi bukanlah suatu tindakan medis. Operasi lesung pipi banyak dilakukan karena alasan estetika belaka. 

Risiko Operasi Lesung Pipi yang Perlu Diketahui

Dilansir laman Very Well Health, pembedahan dilakukan dengan membuat jaringan parut di dermis antara otot-otot wajah. Tindakan tersebut dilakukan dengan menggunakan instrumen kecil untuk membuat sayatan dan melibatkan pengangkatan sejumlah kecil jaringan. 

Dokter biasanya menggunakan anestesi lokal, sehingga pasien akan tetap sadar selama operasi. Biasanya, satu sayatan, berukuran sekitar 2 sentimeter dibuat untuk setiap lesung pipi. 

Secara keseluruhan, operasi lesung pipi aman, dan komplikasi jarang terjadi. Namun, bukan berarti prosedur ini bebas dari risiko. 

Berikut beberapa risiko operasi lesung pipi yang perlu diketahui.

1. Pendarahan

Pendarahan pascaoperasi umumnya wajar terjadi. Namun, pendarahan yang berlebihan di tempat sayatan perlu diwaspadai. 

Tanda-tanda pendarahan berlebihan antara lain darah mengalir melalui perban, darah menggumpal, atau nyeri pada bekas operasi yang tak tertahankan.

Jika pendarahan berlanjut selama lebih dari 24 jam, atau terjadi salah satu dari gejala pendarahan berlebihan, penting untuk segera menghubungi dokter.

2. Memar

Selain pendarahan, risiko lainnya yang dapat terjadi setelah operasi lesung pipi adalah memar. Memar disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah kecil di area operasi. 

Darah kemudian terkumpul di bawah kulit, menyebabkan perubahan warna. Memar biasanya paling parah 2 hingga 3 hari setelah operasi dan akan berangsur-angsur hilang dalam 1 hingga 2 minggu.

Jika mengalami memar yang parah, bengkak, atau pendarahan, pasien disarankan segera menghubungi dokter.

3. Pembengkakan di area wajah

Pembengkakan adalah efek samping yang normal setelah operasi lesung pipi. Hal itu disebabkan oleh peradangan dan trauma pada jaringan akibat operasi. 

Pembengkakan biasanya paling parah pada 2 hingga 3 hari pertama setelah operasi, secara bertahap mereda dalam beberapa hari berikutnya.

Namun jika mengalami pembengkakan yang parah, kemerahan, nyeri, atau nanah, pasien diminta segera menghubungi dokter. Sebab, hal tersebut merupakan tanda infeksi.

4. Kerusakan saraf

Kerusakan saraf adalah komplikasi potensial namun jarang terjadi dalam operasi lesung pipi. Hal itu terjadi ketika saraf di area pipi yang dioperasi, terluka atau terputus. 

Kerusakan saraf dapat menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada otot-otot di pipi, seperti kesulitan tersenyum hingga menutup mata. 

Baca Juga: Ini Hukum Cium Pipi Pasangan Saat Berpuasa di Bulan Ramadan, Batal atau Tidak ya?

5. Kegagalan operasi

Perlu dipahami bahwa tidak semua operasi plastik untuk membentuk lesung pipi akan berhasil. Pada beberapa kasus, operasi bisa saja gagal. 

Kegagalan operasi lesung pipi seperti asimetri lesung pipi atau pembentukan lesung pipi yang tidak sesuai dengan yang diinginkan, bisa terjadi.