Kompas TV lifestyle kesehatan

Mengenal Isi Kandungan Filler, Khasiat, Efek Samping dan Bedanya dengan Botox

Kompas.tv - 30 Mei 2024, 21:33 WIB
mengenal-isi-kandungan-filler-khasiat-efek-samping-dan-bedanya-dengan-botox
Ilustrasi suntik filler pada area dagu untuk menyamarkan kerutan (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus kematian perempuan di Sleman akibat suntik filler di payudara sebanyak 200cc silikon, Rabu (30/5/2024) menjadi pembelajaran terkait kehati-hatian dan mengenal lebih dulu metode perawatan kecantikan tersebut.

Perawatan filler menjadi salah satu prosedur kecantikan yang dilakukan banyak orang. Biasanya, filler digunakan untuk menyamarkan garis dan kerutan di wajah agar tampak lebih muda.

Namun, apa sebenarnya filler itu? Siapa yang bisa melakukannya, dan bisa bertahan berapa lama?

Menjawab pertanyaan tentang filler, berikut penjelasan dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dr. Nurliati Sari Handini, SpBP-RE.

Baca Juga: Perempuan Tewas Usai Suntik Filler Payudara, Pemilik Salon Akui Tak Punya Izin Praktik Medis

1. Perawatan filler untuk apa?

Dokter yang akrab disapa Olly itu menerangkan, berdasarkan rekomendasi Food and Drug Administration (FDA) AS, dermal filler ditujukan untuk membantu mencapai tampilan lebih halus atau penuh pada area wajah.

Area wajah yang dapat diberikan perawatan dermal filler termasuk lipatan nasolabial (garis dari tepi hidung ke arah sudut mulut), kemudian di pipi, dagu, bibir, dan punggung tangan.

"Dermal filler tidak diperkenankan untuk digunakan pada area lain seperti payudara, bokong, tulang, tendon, ligamen, maupun otot," kata dokter Olly kepada Kompas.com.

Lebih lanjut, dokter yang bertugas di Primaya Evasari Hospital, Jakarta ini menyampaikan bahwa penggunaan dermal filler berbahan absorbable digunakan untuk memperbaiki kerutan wajah, menambah volume di area bibir, pipi, dagu, dan punggung tangan.

Perbaikan kondisi lipoatrophy pada area wajah, misalnya seperti yang dialami sebagian pasien HIV, dan perbaikan kontur wajah juga bisa dilakukan dengan dermal filler berbahan absorbable.

"Sementara itu, dermal filler berbahan nonabsorbable pada wajah hanya diizinkan digunakan pada lipatan nasolabial dan perbaikan scar bekas jerawat di area pipi," kata dia.

Durasi bertahannya dermal filler berbahan absorbable berkisar antara 6-24 bulan, tergantung dari bahan yang digunakan.

2. Siapa yang boleh difiller?

Dokter Olly menjelaskan, sesuai dengan pedoman FDA, kandidat yang diperbolehkan melakukan tindakan penyuntikan dermal filler adalah individu dewasa di atas usia 21 tahun.

Tindakan dermal filler pun tidak boleh sembarangan. Prosedur hanya bisa dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidang ini, yakni dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik dan dokter lain yang memiliki kompetensi tambahan di bidang estetik.

3. Apa kandungan dalam filler dan efek sampingnya?

Kandungan dermal filler bervariasi dan digunakan sesuai indikasi. Ada beberapa bahan dermal filler yang digunakan dan mendapat persetujuan FDA, yakni:

  • Dermal filler berbahan absorbable seperti hyaluronic acid dapat bertahan selama 6-12 bulan
  • Calcium hydroxylapatite dapat bertahan selama 18 bulan
  • Poly-L-lactic-acid (PLLA) dapat bertahan selama 2 tahun



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x