JAKARTA, KOMPAS.TV - Makanan pedas diketahui dapat merangsang produksi asam lambung, menyebabkan ketidaknyamanan, serta meningkatkan risiko gangguan pencernaan seperti gastritis dan dispepsia.
Selama berpuasa, lambung dalam keadaan kosong dalam waktu yang cukup lama. Saat berbuka, mengonsumsi makanan pedas secara langsung dapat memperparah kondisi lambung yang belum siap menerima makanan berat.
Hal ini berisiko menyebabkan perut terasa perih, panas mulas, bahkan bisa memicu asam lambung. Pencernaan jadi lebih sensitif saat puasa.
Baca Juga: Hindari Makan Makanan Tinggi Lemak Saat Sahur, Ini Efek Sampingnya
Ahli gizi Verawati Sudarma menjelaskan bahwa saluran pencernaan saat puasa menjadi lebih sensitif terhadap makanan pedas.
Sensitivitas ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pencernaan yang berpotensi mengganggu kelancaran ibadah puasa.
“Makanan pedas merangsang produksi asam lambung, dan hal ini menyebabkan perasaan tidak nyaman terutama pada orang-orang yang tidak terbiasa makan pedas,” ujar Verawati mengutip Kompas.com, Selasa (11/3/2025)
Agar tetap bisa menikmati makanan pedas tanpa menyebabkan gangguan pencernaan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, di antaranya:
Baca Juga: Reza Gladys, Pelapor Nikita Mirzani Buka Suara soal Izin BPOM Produknya Dituding Palsu
Meskipun makanan pedas memiliki banyak penggemar, sebaiknya konsumsi makanan ini dibatasi selama bulan puasa untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Menghindari makanan pedas saat sahur dan berbuka akan membantu mencegah ketidaknyamanan pada lambung serta memastikan ibadah puasa dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan kesehatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.