Kompas TV nasional hukum

Sejak Awal Saya Ingatkan Menteri-Menteri Jangan Korupsi APBN APBD, Itu Uang Rakyat!

Kompas.tv - 7 Desember 2020, 05:05 WIB
sejak-awal-saya-ingatkan-menteri-menteri-jangan-korupsi-apbn-apbd-itu-uang-rakyat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan dalam acara Resepsi Milad 108 Muhammadiyah yang digelar secara virtual dan serentak di berbagai wilayah di Indonesia, Rabu (18/11/2020). (Sumber: istanapresiden.go.id)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak kecewa menterinya terlibat korupsi. Padahal sejak awal, Jokowi mengaku sudah mengingatkan para menterinya agar tak korupsi.

Bahkan, peringatan itu ia ulang terus-menerus agar benar-benar dijalankan para menterinya.

Pernyataan Jokowi tersebut guna merespons penetapan tersangka Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam dugaan kasus suap bansos Covid-19.

Baca Juga: Dengan Nada Tinggi, Jokowi: Saya Sudah Ingatkan Jangan Korupsi, Itu Uang Rakyat Apalagi Bansos


“Saya sudah ingatkan sejak awal kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, jangan korupsi. Sudah sejak awal. Dan juga terus-menerus saya sampaikan,” ujar Jokowi dalam keterangannya di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020).

Ia juga mengatakan tak pernah bosan mengingatkan para menterinya agar membuat sistem pencegahan korupsi di masing-masing kementerian sehingga dapat meminimalisasi praktik korupsi.

Lebih lanjut, Presiden menegaskan, pejabat negara seharusnya menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi baik untuk APBN maupun APBD provinsi, kabupaten, dan kota.

“Itu uang rakyat, apalagi ini terkait dengan bansos, bantuan sosial dalam rangka penanganan covid dan pemulihan ekonomi nasional. Bansos itu sangat dibutuhkan untuk rakyat,” tegas Presiden Jokowi.

Presiden pun menyatakan tak akan melindungi para pejabatnya yang terlibat kasus korupsi.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Menko PMK Jadi Mensos Ad Interim Gantikan Juliari Batubara Tersangka Bansos

Jokowi yakin KPK telah bekerja secara transparan dan profesional dalam menangani kasus korupsi para menterinya.

Ia mendukung sepenuhnya proses hukum yang dilakukan KPK terhada para menterinya yang terlibat kasus korupsi.

“Saya tidak akan melindungi yang terlibat korupsi dan kita semuanya percaya KPK bekerja secara transparan, secara terbuka. Bekerja secara baik dan profesional. Dan pemerintah akan terus konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi,” ucap Jokowi.

Tunjuk Menko PMK Jadi Mensos Ad Interim

Adapun untuk sementara Jokowi menunjuk Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) sebagai Menteri Sosial Ad Interim untuk menggantikan tugas Juliari.

"Sementara nanti saya akan menunjuk Menko PMK untuk menjalankan tugas Mensos," jelasnya.

Baca Juga: Profil Mensos Juliari Batubara, Sukses di Bisnis Hingga jadi Tersangka Korupsi

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara tiba di Gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020). Juliari ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan suap bantuan sosial (Bansos) di Kemensos. (Sumber: Kompas/Heru Sri Kumoro)

Juliari Batubara Tersangka Bansos

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara sebagai tersangka atas kasus dugaan suap pengelolaan dana bantuan sosial (bansos) untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 di Kemensos.

Dalam kasus tersebut, KPK juga menetapkan 4 orang lainnya sebagai tersangka. Dari OTT ini, KPK menemukan uang dengan sejumlah pecahan mata uang asing. Masing-masing yakni sekitar Rp 11,9 miliar, sekitar 171.085 dollar AS, dan sekitar 23.000 dollar Singapura.

Dalam keterangannya, KPK mengungkapkan, perkara yang menyeret Juliari bermula dari pengadaan bansos penanganan Covid-19 berupa paket sembako di Kementerian Sosial RI tahun 2020.

Anggaran pengadaan bansos senilai sekitar Rp5,9 triliun dengan total 272 kontrak dan dilaksanakan dalam dua periode.

Baca Juga: Jadi Tersangka Korupsi Bansos Corona, Mensos Juliari Bisa Terancam Hukuman Mati

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x